592 Views |  Like

Sahabat Karib Tersayang

Age when it happend: 20
Where it happened: hotel
Langauge: ind
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight

Sekitar 2 tahunan gue temenan sama dia, orangnya asik banget diajak ngobrol ceria, sopan dan gaul. Setiap ada masalah dengan pacar gue, gue selalu telpon dia untuk ketemuan, sekedar untuk curhat. begitu juga sebaliknya… ibarat orang bilang gue ama dia udah kaya orang pacaran aja.

Dimalam minggu itu, dia telpon gue, nadanya agak parau. Udah pasti dia abis nangis. Kenapa kamu kok sedih banget ?, dia bilang minta ketemuan ama gue, dia pengen curhat masalah cowoknya. Kebetulan cewek gue lagi ada acara, jadi gue iyaan aja untuk ketemuan.

Gue ketemuan ama dia disebuah mall di jakarta, dia curhat masalah cowoknya yang selingkuh ama cewek lain, gue hanya bisa nyaranin dia, kalo elo udah nggak sayang sama cowok loh dan cowok loh juga begitu buat apa dipertahankan. Tapi dengan nada terisak-isak dia bilang kalo dia cinta mati ama cowoknya.

Akhirnya dia ngajakin gue jalan ke puncak untuk ngilangin suntuknya, kita makan jagung bakar yok, katanya. Ya udah akhirnya gue ngikutin aja ajakannya, biar dia bisa ngelupain masalahnya.

Ngga kerasa udah jam 01 malem, gue nongkrong ngobrol ngalor ngidul berduaan. wah udah malem nich kata dia, berabe nich rumah gue pasti udah digembok nich, kita sewa kamar aja yuk, dingin banget nich disini. Emang sich waktu itu dipuncak udah mulai gerimis kecil-kecil.

Ini pertama kali gue berduaan didalam sebuah kamar dengan seorang cewek, begitu juga dengan dia. apalagi yang gue kenal dia cewek yang sopan. Akhirnya kami sepakat untuk membagi tempat tidur dengan tembok pembatas sebuah bantal guling. kemuadian gue saling ngucapin selamat tidur, dan menghidupkan lampu 5 watt yang ada dikamar yang membuat suasana menjadi redup.

Hati gue gelisah banget, gue berusaha untuk tidur tapi nggak bisa-bisa. Belum ada setengah jam gue denger suara isak tangis dia disebelah. Gue bangun kemudian gue tepuk dengan perlahan, kok kamu sedih lagi tadi kan udah happy. Dia bangun dengan muka menunduk sambil terisak, iya gue ingat ama cowok gue lagi, kemudian langsung memeluk gue dan menyandarkan kepalanya di bahu gue. Gue bingung gue harus berbuat gimana, akhirnya gue peluk dengan perlahan dan menghibur dia untuk tidak sedih lagi.

Sambil mengangkat mukanya perlahan-lahan dan menahan isak tangisnya. Gue bertatapan face to face dari dekat banget ama dia, jantung gue dag-dig-dug nggak karuan.. nggak tau setan mana yang masuk ke dalam diri gue dan dia. wajahnya menatap gue dengan mata sayu. Entah siapa yang memulai bibir gue ama bibir dia bersentuhan, lembut banget rasanya. antara sadar atau tidak kenikmatan berciuman gue rasain berdua. Ach.. gue sadar, dia itu temen gue temen karib gue. Ciuman kami pun lepas, gue liat dia tersenyum sipu malu, matanya penuh tatapan kasih sayang. Melihat wajah tersebut, hilang sudah kesadaran gue. Gue belai rambutnya dengan mesra dari atas sampai akhirnya gue elus lehernya dan gue angkat sedikit dagunya, kemudian dia memejamkan matanya sambil sedikit berdesah. Entahlan gue nggak tau apakah itu desahan atau sisa-sisa isak tangis dia, yang pasti pada saat itu gue kembali menciumnya dengan penuh kemesraan, nggak sampai disitu dia pun mulai menjulurkan lidahnya, gue pun membalasnya dengan menghisap lidahnya, terkadang gue dengar desah nafasnya yang memburu..sssst..ahhhh. Gue pun mulai memberanikan diri untuk mulai meraba dadanya..dia pun memegang tangan gue dan meremas tangan gue, ahh gue dapat sinyal, gue remas-remas mesra dadanya..sambil berciuman, terdengar desah lirih dari mulutnya..ahhh..ssst..ahhh. perlahan gue tangan gue mulai turun kecelana jeannya dan gue remas-remah vagina nya, dia pun terdiam dan merasakan kenikmatan yang sama-sama belum pernah kami rasakan. gue merasa dia ingin diperlakukan lebih dari itu. Perlahan dia merebahkan diri di tempat tidur dengan posisi tanpa melepas ciuman kami.
gue dan diapun mulai bergumul, ciuman mesra kami berubah menjadi ciuman nafsu, nafas kami pun saling memburu. Desahan-desahan pun menjadi sering terdengar. posisi badan gue pun sudah berada di selankangannya, kemudian gue teken vaginanya dengan penis gue yang sudah menegang. walaupun dengan keaadaan berpakaian, dia merasakan kenikmatan itu..matanya terkadang terpejam sambil berdesah lirih..ssst..ahhhh..diapun mulai berani untuk meremas-remas penis gue..ahh..gue pun mulai berdesah saat remasan gue rasakan dipenis gue.

Ngga puas sampai disitu, gue pun mulai meraba perutnya dan menyingkapkan tshirt nya keatas sampai batas buah dadanya, melihat kulitnya yang putih mulus dan ditumbuhi bulu-bulu halus, gue semakin terangsang. perlahan gue tarik tali bhnya kebawah, ahh.. pemandangan yang indah terpampang didepan gue, payudaranya yang putih dengan puting kemerahan, mulai terasa kenyal saat gue remas, gue telusuri setiap belahan payudaranya dengan lidah gue, ahhh..ah desahnya pun seperti melodi di malam yang indah itu, dan desahan panjang terdengar saat gue hisap putingnya dan gue tarik perlahan dengan mulut gue..aaaaaachh. Mulai menikmati kenikmatan itu dia mulai membuka tshirt dan bhnya..isapanya diputingnya gue ngga lepasin. Diapun mulai melepaskan baju gue, kancing demi kacing sambil dia menciumi tubuh gue..ahhh ..gue rasain getaran-getaran kenikmatan yang belum pernah gue rasain selama hidup gue.

Rupanya malam yang dingin membuat kehangatan tubuh kami mulai terasa nikmat, rupanya hisapan dan tarikan diputing payudaranya membuat dia terbang diawang-awang kenikmatan, disadari atau tidak saat gue ngelepasin kancing celana jeans nya, dia tidak melarangnya, begitu juga saat tangan gue mulai menelusuri bagian dalam CDnya. dan meremas langsung vaginanya..dia hanya terlarut dalam kenikmatanya.. desahan-desahannya tertambah kencang saja, saat gue mulai masukin jari-jari tangan gue kebagian sedikit dalam vaginanya..aaaaccccch…achhhhh.

Kenikmatan itu membuat kita tidak berpikir..siapa kita, apakah dia temen atau pacar..semuanya hilang. Melihat keniknatan yang dirasakannya.. gue mulai membuka celana jeannya..dan perlahan gue turunkan dan gue lepas CDnya, gue tatap wajahnya, kembali gue dapatkan wajah yang penuh kemesraan..kemudian gue bisikin, apakah dia mau meneruskannya atau tidak, karena sudah didera kenikmatan birahi diapun menganggukan kepalanya. dia pun membukakan celana jeans gue. Dia melihat penis gue yang udah tegang nongol dari CD gue. dia pun memegang sambil meremas penis gue..aduh gila..enak banget, tangannya hangat memegang penis gue, dan CD gue pun lepas tanpa gue sadari.

Kami sama-sama tanpa sehelai benang pun, gue dan dia mulai kembali berciuman, ciuman penuh nafsu birahi, Dia pun mulai merebahkan tubuhnya yang telanjang. Gue terkesima memandang dari ujung rambut sampai ujung kaki. payudaranya yang montok berukuran 36 dan pinggungnya yang montok..mulus banget, beruntung banget orang yang bisa ngedapetin dia dan menjadikannya seorang istri.

Perlahan gue cium dari ujung kakinya..menelusuri setiap lekuk tubuhnya, gua buka dan angkat sedikit kakinya, gue liat dia memejamkan matanya dan berdesah lirih..achhhh..ssst..achh saat gue mulai menciumi pahanya dan menuju vaginanya yang mulai basah. aaaaachh..desahnya semakin kencang saja saat lidah gue mulai menelusuri bagian dalam vaginanya..

Gue liat dengan jelas vaginanya, bersih mulus dan memerah dibagian dalamnya, dan basah oleh cairan birahi. Gue pegang penis gue, gue puter-puter dibagian mulut luar vaginanya..hangat banget gue rasain dan desah kenikmatan yang gue denger dari mulutnya.

Puas dengan permainan itu, gue tempelin penis gue ke vaginanya dan gue peluk erat dia sambil membisikan dan mengulang pertanyaaan tadi.. kembali gue dapet jawaban yang sama dan dia berbisik untuk melakukannya dengan perlahan kareana ini yang pertama baginya dan gua bisikin juga kalo ini yang pertama juga bagi gue.

Gue coba masukin penis gue, achh ternyata susah juga untuk masuk kedalam lubang vaginanya..beberapa kali penis gue kepeleset.. aduh..acchh..gue denger desah kesakitan tapi gue terusin usaha gue..akhirnya dengan perlahan-lahan gue teken penis gue kedalam lubang dan masuk..achhhhh..gue denger dia teriak kesakitan, tapi gue cuek gue masukin semua penis gue kedalam vaginanya dan gue peluk dia erat-erat. aaach..nikmat banget rasanya, inilah rasanya ml yang selama ini belum pernah gue rasakan.

Gimana elo sakit yaa..gue bisikin dengan mesra..dia mengangguk dan gue merasa kasian juga sama dia. gue cabut perlahan penis gue dari vaginanya..kembali dia berteriak accccchhhh…. kenapa? sakit yach?.. iya sedikit tapi enak banget..sttt..sambil berdesah lirih..digituin lagi dong. ya udah akhirnya gue tarik dan teken penis gue dengan perlahan-lahan, gue liat dia berdesah-desah dan memejamkan matanya, saat gue percepat gerakan gue..desahnyapun masin cepat dan kencang..achh..achh..achh. makin kencang aja gue gue sampai gue rasain penis gue berdenyut-denyut, dan makin kencang denyutnya, gue sadar gue buru-buru melepas penis gue dan menempelkannya di bagian atas vaginanya dan memeluk erat tubuhnya. tubuh gue bergetar, sperma gue keluar muncrat diantara kehangatan pelukan erat antara dia dan gue.

Kami pun berbaring dalam pelukan, diapun tersadar dari dunia birahi, dan menangis. Melihat dia menangis, gue pun minta maaf telah melakukannya. tapi gue berjanji kalau dia sampai hamil gue akan nikahin dia. Mendengar hal tersebut dia pun berhenti menangis dan kami pun berpelukan kembali. Dan melakukan dan melakukan ml lagi sampai pagi dan sebelum chek-out pun gue sempatin ml lagi ama dia.

Tapi akhirnya dia kembali bersama pacarnya dan menikah begitu juga dengan gue udah menikah dengan pacar gue. Hubungan gue pun masih berlanjut sampai sekarang, kadang gue dan dia mencuri-curi waktu untuk ml. OHH Sahabat Karib Tersayang

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience