1457 Views |  Like

Ryan

Where it happened: di kamar
Langauge: Indonesia
Sex: MALE
Rating: 3
Category: Straight

Setelah lulus dari SMU di Ontario, Kanada, saya belajar satu tahun di Surakarta di universitas swasta di sana. Sebenarnya selama bersekolah di Kanada saya belum pernah berhubungan akrab dengan wanita, walaupun kadang2 saya beronani atau berpikir mengenai wanita. Maklum, kadang2 saya juga tertarik pada pria sebaya dan harus hati2 sewaktu mandi supaya tidak memperlihatkan kecenderungan saya itu. Pada suatu malam sewaktu saya belajar di kamar saya saya terkejut ada ketukan di jendela kamar saya. Dua teman saya, Djoko dan Raisa (yang sebenarnya teman akrab) minta agar mereka dapat menggunakan kamar saya untuk sebentar. Saya cukup mengerti bahwa mereka mau berhubungan intim. Saya belum pernah melakukannya atau menontonnya, bahkan tidak pernah melihat film biru. Saya bersedia, tetapi dengan syarat bahwa sayan dapat menontonnya. Mereka bersetuju. Saya mempersilakan mereka ke tempat tidur saya dan saya mundur ke kursi di meja. Mereka sama sekali tidak malu sewaktu Djoko menaggalkan pakaiannya dan untuk pertama kali saya melihat buah dada cewek Indonesia. Sangat enak dan batang saya mulai keras. Djoko menyedot buah dadanya dan dengan lembut mencium Raisa dan melepaskan celana dan celana dalamnya. Mereka berdua telanjang dan saya hampir2 tidak dapat menahan diri. Penis Djoko tidak begitu besar kalau dibandingkan dengan orang barat tetapi cukup panjang. Mereka berdua sangat panas dan Djoko tidak menahan dirinya lebih lama. Zakarnya masuk kedalam Raisa dan dalam hanya beberapa menit air maninya keluar. Mereka bermesraan sejenak dan saya, dengan kagum hanya dapat bermimpi bahwa kelak hal ini dapat terjadi kepada saya. Raisa mengatakan bahwa dia harus segera pulang karena orang tuanya menuggu di rumhnya. Djoko mengatakan bahwa dia ingin belajar bersama say. Raisa pulang dan saya mempunyai persoalan. Saya masih “panas” dan mau menghilangkan stressku. Saya mengatakan itu kepada Djoko. Dialah cowok yang baik sekali, dan badannya sempurna. Kulitnya sawo matang dan saya tertarik kepada dia. Karena masih muda dan dia tidak ingin agar saya menderita lebih banyak dia memegangi saya. Saya kira dia senang melihat rambut pirang saya dan melihat ke mata biru ku-tetapi mungkin dia hanya teman sejati. Dia memegangi tangan saya dan memimpin saya ke tempat tidur saya sendiri. Saya masih dapat mencium air cinta Raisa dan masih ada kebasahan de seprai di mana sperma Djoko ada.

Saya heran karena dia bersedia melakukannya sekali lagi. Batang penis ku keras dan keluar sedikit air. Ukuran saya lebih besar. Sangat menarik sekali melihat perbedaan warna juga. Karean Djoko sudah “datang” hanya setengah jam yang lalu saya heran bahwa dia bisa sebegitu keras. Saya menjilik penisnya, kemudian kami saling beronani sampai kami keluar sperma serentak.

Itulah pertama kali saya melakukannya dengan insan lain. Itulah terahir kali dengan pria. Saya kembali ke Kanada tahun berikutnya dan menikah dan punyai tiga anak. Saya sering mengenang waktu saya di Solo, dan mempunyai tempat khusus di hati saya atas pelajaran saya malam itu.

Terima kasih

Salam kangeng

Ryan

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience