Where it happened: Rumah
Langauge: Indonesia
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight
Saya mau memperkenalkan diri, nama saya Rudiono, saat ini berusia 37 tahun dan telah berkeluarga, memiliki seorang istri dan dua orang anak laki-laki. Saya ingin membagi kisah saya disaat waktu masih bujangan dulu. Saya lahir di Jakarta, akan tetapi dari kecil saya dibesarkan bukan oleh orang tua saya melainkan oleh abang angkat saya karena dari usia 7 tahun saya sudah menjadi anak yatim. Abang saya itu adalah salah satu paranormal hebat yang merupakan salah satu pegangan dari mantan presiden kita dan saat ini masih menjadi salah satu pegangan dari keluarga presiden kita.
Dari waktu masih sekolah dasar dulu, saya sudah banyak melihat dan membuktikan kehebatan doa-doa atau ilmu-ilmu dari Agama Islam, dimana sesuatu hal yang menurut logika orang pintar atau ahli tidak mungkin, tapi oleh abang saya bisa dibuat menjadi mungkin dan tentunya atas restu serta izin dari Allah SWT.
Saya banyak melihat pasien-pasiennya abang saya yang mana pada waktu datang kerumah abang saya digotong oleh keluarganya dan menurut dokter ahli yang menanganinya, katanya penyakitnya sudah tidak mungkin disembuhkan lagi dan umurnya mungkin sudah tinggal beberapa bulan lagi karena menderita sakit jantung, stoke atau kanker yang sudah parah, akan tetapi setelah diobati oleh abang saya ternyata bisa sembuh dan pulangnya bisa jalan sendiri setelah beberapa kali datang menjalani pengobatan dengan abang saya tersebut.
Oleh karena itu saya lalu mulai belajar dengan tekun dan serius dengan abang saya, dengan harapan bisa memiliki kemampuan seperti abang saya tersebut. Saya mulai tekun menjalankan wirid tengah malam, puasa dan lelaku lainnya agar bisa memiliki kemampuan seperti abang saya tersebut.
Saya bukan hanya mempelajari ilmu-ilmu untuk mengobati penyakit alami saja, tetapi juga untuk mengobati penyakit buatan seperti misalnya teluh, guna-guna atau santet, asihan, pelet, gendam, penunduk penurut, pelaris usaha, ilmu penerawangan dan lain sebagainya. Untuk membuktikan bahwa saya sudah berhasil “membeli†atau menguasai ilmu-ilmu tersebut adalah dengan memprektekannya langsung mengobati pasien-pasiennya abang saya tersebut.
Akan tetapi ketika saya sudah duduk dibangku SMP, saya mulai menyelewengkan pemakaian ilmu-ilmu tersebut. Hal ini pada awalnya tidak saya sadari karena mungkin saat itu bawaan dari pengaruh masa puber saya tersebut. Jadi sebetulnya semua Agama itu baik, doa-doa dan ilmunya juga baik, akan tetapi manusia yang memakainya itu sendiri yang tidak baik karena manusianyalah yang menyelewengkan dan menyalahgunakan pemakaian doa-doa atau ilmu-ilmu itu sendiri.
Seperti ibarat pisau kalau dipakai didapur itu baik, tapi kalau dipakai untuk nodong yah jadi tidak baik. Jadi sekali lagi masalah ini adalah masalah manusianya, bukan masalah agamanya atau doa-doanya. Dimasa muda atau bujangan saya dulu, saya benar-benar berkelakuan buruk dan sangat berdosa sekali. Saya sudah pernah terjerumus dan menyalahgunakan doa atau ilmu yang telah saya kuasai beberapa kali.
Hingga sekarang ini hanya tinggal penyesalanlah yang ada didalam diri saya karena telah banyak korban akibat perbuatan saya tersebut. Saya akan mencoba menceritakannya pengalaman saya tersebut satu per satu, dengan harapan agar orang yang membaca cerita saya ini tidak mengulangi lagi kesalahan yang pernah saya perbuat.
Kejadian itu dimulai ketika pada suatu pagi saya melihat seorang gadis yang menurut saya saat itu sangat cantik dan manis sekali berjalan memakai seragam SMP melewati depan rumah saya. Tubuhnya tinggi, ramping dan sangat ideal sekali. Kulitnya putih mulus dengan dada dan pinggul yang tidak terlalu besar, akan tetapi kelihatan sexy sekali karena memakai seragam sekolah yang cukup ketat sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang saat itu baru mulai berkembang.
Secara spontan timbul rasa sir dalam diri saya dan ingin sekali rasanya bisa berkenalan bahkan menjadikan gadis itu sebagai pacar saya. Saya lalu menerapkan ilmu-ilmu pengasihan yang pernah saya pelajari dari abang saya yang mana telah saya kuasai, lalu saya lari mengejar gadis itu. Setelah berhasil mengejar dan berada disebelahnya, saya lalu menyapa gadis itu dan berkenalan dengannya.
“Haiâ€Â, sapa saya.
Gadis itu lalu tersenyum melihat saya. Wow benar-benar cantik dan manis sekali gadis itu rupanya.
“Mau berangkat sekolah?†Tanya saya.
“Iyaâ€Â, jawab gadis itu sambil tetap tersenyum manis pada saya.
“Ohya kenalkan, nama saya Rudiono, saya tinggal dijalan ini, dirumah yang nomor 34 yang telah kamu lewati tadiâ€Â, Kata saya.
“Boleh saya berkenalan dengan kamu?†Tanya saya sambil menyodorkan tangan saya untuk mengajaknya bersalaman.
“Bolehâ€Â, jawab gadis itu dengan senyum yang masih tetap menghiasi bibirnya yang mungil dan menggemaskan itu.
“Nama kamu siapa dan kamu tinggal dimana?†Tanya saya yang sudah tidak sabar lagi ingin mengetahui gadis itu tinggal dimana.
“Lusiana, saya tinggal dijalan ini juga dinomor 2â€Â, Jawabnya kembali sambil tersenyum.
“Hari ini kamu pulang jam berapa? Boleh kita ketemu lagi nanti setelah kamu pulang sekolah?†Tanya saya lagi. Lalu didalam hati saya menerapkan ilmu-ilmu asihan yang telah saya kuasai dan tanpa sepengetahuan gadis itu, saya meniupkan ilmu-ilmu asihan yang telah saya gunakan dalam hati tersebut kearahnya.
“Boleh saja, saya pulang sekolah jam 12.00 lalu ada pelajaran ektra kurikuler sampai jam 15.00 dan kebetulan setelah itu saya tidak ada acara lagiâ€Â, Jawab gadis itu.
“Bagaimana kalau kita ketemu siang ini jam 12.00? Bagaimana kalau kamu tidak usah ikut pelajaran ektra kurikuler aja?†Tanya saya yang saat itu sudah tidak tahan lagi ingin segera bisa mendapatkan gadis itu.
“Oke deh, nanti setelah pulang sekolah jam12.00, saya langsung kerumah kamu saja yahâ€Â, Jawab gadis itu. Wah betapa senangnya hati saya karena apa yang saya harapkan telah terjadi.
“Oke, saya tunggu didepan rumah yah, jangan lupa rumah saya yang nomor 34 yahâ€Â, Kata saya. Sambil bercakap-cakap disepanjang perjalanan itu, akhirnya sampailah kita disekolahan gadis itu. Setelah Lusi panggilan dari Lusiana itu masuk kedalam halaman sekolahnya, saya langsung pulang kembali kerumah saya.
Sesampai dirumah saya langsung masuk kekamar tidur saya, kebetulan kamar tidur saya berada dipaling depan, dulunya bekas garasi mobil tapi telah dirubah menjadi kamar tidur saya dan memiliki pintu sendiri yang bisa langsung keluar rumah. Saya membaringkan tubuh diatas tempat tidur saya. lalu menghayal yang jorok-jorok dengan gadis itu, maklumlah saat itu mungkin hormon saya lagi sedang tinggi-tingginya dikarenakan saat itu saya sedang dalam masa puber-pubernya.
Karena tidak sabar menunggu Lusi pulang sekolah, saya lalu menerapkan ilmu penerawangan saya yang fungsinya untuk bisa melihat menembus penghalang, melihat jarak jauh atau melihat kealam gaib. Saya lalu menggunakan ilmu penerawangan itu untuk melihat Lusi yang saat itu sedang berada disekolah, saya perhatikan dia yang saat itu lagi duduk belajar dikelas, akan tetapi kelihatan sekali bahwa Lusi sering ngelamun, gelisah dan rasanya hampir tidak tahan untuk bisa segera pulang, rupanya ilmu-ilmu yang saya gunakan kepadanya itu sudah mulai terlihat reaksinya.
Lalu saya perkuat dosis ilmu penerawangan saya, sehingga saya bisa melihat tubuhnya yang indah itu menembus kedalam pakaian seragam sekolah yang dikenakannya. Padahal ilmu penerawangan itu tidak boleh digunakan untuk sengaja melihat hal-hal seperti itu karena dosa. Akan tetapi saat itu rupanya setan sudah terlalu kuat mempengaruhi saya, sehingga saya tetap saja mempergunakan ilmu tersebut untuk menikmati keindahan tubuh bugilnya Lusiana.
Wah luar biasa sekali indahnya tubuh Lusiana, tubuhnya betul-betul mulus sekali dengan buah dadanya yang baru tumbuh, dimana kedua ujungnya dihiasi dengan puting kecil yang berwarna coklat kemerahan. Kemaluannyapun baru sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang sangat menggemaskan sekali dan membuat saya yang melihatnya terangsang sekali.
Ah disaat-saat seperti ini kenapa waktu rasanya jalannya lambat sekali dan jarum jampun rasanya tidak berputar, hampir tidak sabar rasanya menunggu waktu itu berjalan sampai jam 12.00. Namun akhirnya jam dirumah sayapun menunjukan juga pukul12.00. Saya lalu bergegas membuka pintu kamar langsung menunggu didepan rumah.
15 menit kemudian akhirnya Lusianapun tiba didepan rumah saya, setelah sedikit berbasa basi dan melihat situasi rumah sudah aman, sayapun mengajak Lusiana masuk kedalam kamar saya melalui pintu depan yang dulunya bekas pintu garasi.
Setelah berada didalam kamar, saya lalu menawarkan minuman dingin yang telah saya siapkan dulu sebelumnya. Sambil ngobrol ngalor ngidul, didalam hati saya kembali menerapkan ilmu-ilmu asihan, penunduk penurut, gendam, ajian jaran goyang, semar mesem, pembangkit sir atau nafsunya dan sebagainya, setelah itu lalu saya tiupkan kearah Lusi yang lagi duduk diatas tempat tidur disamping saya.
Luar biasa sekali hasilnya, kelihatan sekali bahwa si Lusi itu sudah kena dalam pengaruh ilmu-ilmu yang saya gunakan kepadanya. Duduknya mulai gelisah, sebentar-sebentar sambil tersenyum dia melirik kearah saya dan menunduk malu bila ketahuan dia sedang melirik saya. Rupanya ajian atau ilmu pembangkit sir, jaran goyang dan semar mesem yang saya gunakan kepadanya mulai menunjukan reaksinya, sehingga Lusipun mulai merasa kepanasan atau kegerahan.
“Panas sekali rasanya hari ini yahâ€Â, Kata Lusi sambil mengipasi dirinya dengan buku pelajaran sekolahnya yang diambilnya dari dalam tasnya. Padahal kamar tidur saya yang tidak terlalu besar cukup dingin karena memakai AC 1 PK. Rupanya pengaruh ilmu-ilmu itu lebih kuat dari dinginnya AC sehingga membuat panas tubuhnya Lusi meningkat dan menaikan gairah nafsunya Lusi.
“Kalau mau mandi silahkan, tuh ada kamar mandi disanaâ€Â, kata saya sambil menunjuk kamar mandi yang ada dipojok didalam kamar tidur saya.
“Mungkin kamu masih kepanasan karena tadi habis jalan kaki dari sekolah kerumah sayaâ€Â, Kata saya lagi sambil mulai merangkulnya.
“Iya deh, saya mandi dulu yahâ€Â, kata Lusi kemudian sambil berdiri mau berjalan kearah kamar mandi.
Sayapun ikut berdiri, lalu saya menahan tubuhnya dan berkata “Boleh saya ikutan mandi bareng sama kamu? Sayapun juga merasa gerah sekaliâ€Â. Lusipun tertunduk malu, tapi dia menganggukan kepalanya dengan perlahan.
“Kamu tidak usah malu sama saya, sini saya bantu bukain baju kamuâ€Â, kata saya kemudian sambil tangan saya bergerak membuka kancing bajunya satu persatu mulai dari atas dan Lusipun yang sudah terpengaruh oleh ilmu-ilmu yang saya gunakan tersebut hanya diam saja.
Wah indah sekali tubuhnya, benar-benar mulus sekali dan terlihat buah dadanya yang baru tumbuh serta belum terlalu besar masih tertutup dalam BHnya yang berwarna krem. Lalu sambil memeluk tubuhnya dari depan, tangan saya lalu bergerak kebelakang tubuh Lusi dan mulai membuka resluiting rok seragam SMPnya dan menurunkan kebawahnya.
Benar-benar indah sekali tubuhnya Lusi, kulitnya putih dan mulus sekali tidak ada cacatnya. Saat ini Lusi berdiri sambil menundukan kepalanya malu berhadapan dengan saya dengan hanya memakai BH dan CD yang berwarna kremnya saja.
Lalu saya peluk erat sekali tubuh Lusi dan mencium bibirnya karena sayapun sudah dari tadi tidak tahan ingin memeluk tubuhnya dan mencium bibirnya yang mungil menggemaskan itu. Tangan sayapun lalu bergerak kebelakang tubuh Lusi, membuka kaitan BHnya dan melepaskan BH itu dari dadanya. Indah sekali buah dada Lusi tersebut. Putih mulus, baru mulai tumbuh, tidak terlalu besar tapi padat dan kedua putingnya masih kecil berwarna coklat kemerahan.
Lalu tangan sayapun kembali bergerak kebawah, menurunkan CD krem yang merupakan pakaian terakhir yang dipakai Lusi tersebut. Bagai mimpi rasanya, saat ini ada seorang gadis cantik dan manis berdiri dihadapan saya dengan tubuh polos telanjang tanpa memakai pakaian selembarpun. Dengan kulit yang putih mulus dengan buah dada yang baru tumbuh, tidak terlalu besar tapi padat, menggantung indah didadanya, kemaluannyapun baru ditumbuhi bulu-bulu halus yang membuat saya semakin terangsang melihatnya.
Tak lama kemudian akhirnya Lusipun tidak tahan lagi, dia langsung memeluk saya dan menyembunyikan wajahnya didada saya. Terdengar suaranya yang lirih berkata, “kakak benar-benar sayang sama Lusi?â€Â
“Tentu saja sayang, saya sangat sayang sekali sama Lusiâ€Â, jawab saya.
“Saya sudah pasrah bila kakak mau memiliki diri Lusi seutuhnyaâ€Â, kata Lusi kemudian.
Sayapun memeluk tubuhnya dengan erat sekali, lalu mencium bibirnya yang mungil itu dan Lusipun membalas ciuman saya tersebut. Cukup lama kami berciuman dan berpagutan bibir, lidah kamipun saling bermain didalam mulut Lusi, sambil tangan saya mengusap-usap punggung Lusi, turun kepinggulnya dan tangan sayapun meremas-remas pelan pinggul Lusi yang masih belum terlalu besar juga namun padat sekali. Lusipun juga memeluk tubuh saya dengan erat sekali.
Lalu ciuman sayapun mulai turun kelehernya Lusi, tampak terlihat Lusi memejamkan mata sambil mendongakan wajahnya, terdengar mulutnya mendesah menikmati ciuman saya yang sedang bermain-main dilehernya tersebut, lidah sayapun bermain-main ditelinganya dan akhirnya ciuman sayapun turun kedadanya.
Mulut sayapun mulai menciumi buah dadanya, lalu menjilati puting buah dadanya yang sebelah kiri sambil tangan saya meremas-remas lembut buah dadanya yang sebelah kanan. Terlihat tubuh Lusi bergelinjang seperti terkena strum disaat lidah saya menyentuh putingnya.
Bahkan tubuh Lusipun semakin bergelinjang-gelinjang dan mendesah-desah ketika lidah saya mulai bermain-main diputing buah dadanya Lusi, sambil mencium dan menghisap-hisap puting buah dadanya itu serta meremas-remasnya. Lusipun kelihatannya sudah tidak tahan lagi, tangannya bergerak memegang penis saya dan meremas-remasnya dengan keras. Ah rupanya Lusi belum berpengalaman dan belum mengerti bagaimana caranya membuat pasangannya merasakan nikmat.
Sambil memeluk dan meremas buah dadanya, saya berbisik ditelinganya mengajarinya memegang, mengusap-usap lembut dan memperlakukan batang kemaluan saya agar saya juga bisa merasakan nikmat seperti yang sedang dirasakan oleh dirinya.
Lalu saya merebahkan tubuh Lusi ditempat tidur, lalu membuka kedua kakinya kemudian menindihnya diantara kedua kakinya yang sudah terbuka pasrah tersebut. Lalu kembali kami berciuman bibir dan bermain lidah, lalu ciuman sayapun turun kelehernya dan terus turun sampai kedadanya sambil tangan saya meremas-remas lembut buah dadanya.
Lusi kelihatannya sudah tidak tahan lagi, tubuhnya sudah tegang bergelinjang-gelinjang sambil memeluk tubuh saya erat sekali, diapun mengeluarkan desahan yang semakin keras karena pengaruh ilmu pembangkit sir yang saya gunakan kepadanya mulai bereaksi mencapai klimaks.
Lusi merasakan nafsunya sudah semakin meledak-ledak dan naik keubun-ubunnya, dimana pada saat itu batang kemaluan saya sudah menempel dikemaluannya dan menggesek-gesek belahan kemaluannya. Lusi semakin menggoyang-goyangkan pinggulnya agar batang kemaluan saya bisa segera menerobos masuk kedalam lubang kemaluannya, Rupanya dia sudah ingin sekali lubang kemaluannya dimasuki oleh batang kemaluan saya..
Akan tetapi dikarenakan saya masih belum mau segera menyelesaikan permainan ini, karena saya masih belum puas bermain-main dengan buah dadanya Lusi, maka sayapun berusaha mengimbangi goyangan pinggulnya Lusi agar batang kemaluan saya tidak berhasil dibuat masuk oleh Lusi kedalam lubang kemaluannya.
Karena Lusi tidak berhasil membuat batang kemaluan saya masuk kedalam lubang kemaluannya dengan goyangan-goyangan pinggulnya yang semakin hebat, ternyata akibatnya malah membuat kepala penis saya menyundul-nyundul lubang kemaluan dan dan menggesek-gesek clitorisnya Lusi, sehingga akhirnya dikarenakan nafsunya yang sudah memuncak dipengaruhi reaksi ilmu pembangkit sir yang juga sudah mencapai klimaksnya, akhirnya dengan desahan yang cukup keras dan pelukan yang sangat kencang, dengan tubuh yang tegang bergelinjang-gelinjang, sambil kedua kakinya mengapit pinggul saya dengan kerasnya, Lusipun akhirnya mencapai orgasme dan terlihat tubuhnya teregang beberapa saat. Terasa cairan hangat meleleh keluar dari kemaluan Lusi membasahi batang kemaluan saya yang menempel dibelahan kemaluan Lusi.
Setelah beberapa saat memejamkan matanya dengan tubuh yang meregang, pelan-pelan terasa pelukan Lusi mulai mengendor dan kedua kakinyapun turun kebawah, terbuka mengangkang lemas dengan tubuh saya ditengah-tengahnya. Sayapun mencium keningnya dan membisikan kata-kata bahwa saya sayang sekali padanya. Setelah itu saya mencium bibirnya kembali, kami berciuman dan bermain lidah kembali sambil berpelukan, masih tetap dalam kondisi saya menindih tubuhnya Lusi.
“Gimana rasanya sayang? Enak?†Tanya saya kepada Lusi. Sambil tersenyum dan memandang saya, Lusipun menganggukkan kepalanya.
“Mau ngerasain yang lebih enak lagi, lebih nikmat dan lebih dahsyat lagi?†Tanya saya kembali.
“Terserah kakak, saya sudah milik kakak, saya akan melakukan apa yang kakak mauâ€Â, Jawab Lusi kemudian.
“Bagaimana kalau sekarang gantian kamu yang membuat saya merasakan nikmat?†Tanya saya lagi. Lusipun tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Tanpa membuang waktu lagi, saya langsung membaringkan diri terlentang ditempat tidur. Lusipun lalu naik keatas badan saya dan merebahkan dirinya tertelungkup diatas badan saya. Lalu kami berciuman, bermain lidah dan berpelukan kembali dengan panasnya.
Lusipun mulai mencumbu saya menciumi leher saya, terus turun kedada saya. Lidahnya bermain-main diputing dada saya yang sebelah kiri sambil sesekali dihisap-hisapnya, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap puting dada saya yang sebelah kanan. Tangan kirinyapun bergerak turun kebawah, memegang batang kemaluan saya, meremas-remasnya dan mengocok-ngocoknya dengan lembut.
Ah luar biasa sekali nikmatnya, saya hanya bisa memejamkan mata merasakan betapa nikmatnya dicumbu oleh Lusi sambil tangan saya meremas-remas lembut buah dadanya dan mengusap-usap puting buah dadanya. Lalu ciuman dan lidah Lusipun mulai bergerak turun kebawah sampai akhirnya wajah Lusi tepat berada didepan batang penis saya.
Lalu lidahnya menjilat-jilat batang kemaluan saya dengan pelan sekali dan Oh… Nikmat sekali rasanya ketika Lusi memasukan kepala penis saya kedalam mulutnya yang mungil itu, mengulumnya, menghisap-hisapnya dan Luar biasa sekali nikmatnya ketika bibirnya yang lembut bergerak keatas kebawah, mengocok-ngocok batang penis saya sehingga keluar masuk dari mulutnya.
Akhirnya setelah 20 menit kemudian saya tidak tahan lagi, terasa ada sesuatu yang mau meledak dan mau keluar dari batang penis saya, lalu saya memegang kepala Lusi dan sambil meremas-remas rambutnya, saya menggerak-gerakan kepala Lusi naik turun semakin cepat, semakin cepat dan semakin cepat…
Akhirnya Aaahh… dengan tubuh yang menegang kencang sekali, saya tekan kepala Lusi kebawah sehingga batang kemaluan saya yang panjangnya 14cm itu tertelan masuk semua kedalam mulutnya dan saya menyemprotkan cairan kenikmatan saya itu berkali-kali kedalam mulutnya. Karena saya tahan kepalanya disaat saya mengalami orgasme yang luar biasa tersebut, menyebabkan hampir semua cairan kenikmatan saya tertelan oleh Lusi dan hanya sedikit yang meleleh keluar dari sela-sela bibirnya.
Lalu Lusipun membersihkan batang kemaluan saya dengan menjilat-jilatinya sampai bersih. Kemudian saya tarik tubuh Lusi keatas menindih tubuh saya, kami berpelukan dan berciuman mesra sekali.
Berhubung hari sudah menjelang sore, karena kami khawatir orang tuanya Lusi mencari dia kesekolah karena sudah waktunya pulang tapi Lusi masih belum pulang kerumah juga dan Lusipun belum minta izin orang tuanya pulang terlambat, maka setelah itu kami segera mandi berdua dan akhirnya Lusipun saya antar keluar rumah agar dia bisa segera pulang. Tak lupa kami janjian kembali, dimana Lusi akan datang kembali kerumah saya besok siang setelah pulang sekolah jam 12.00 dan sudah terlebih dulu izin pada orang tuanya akan pulang terlambat.
Mengenai kelanjutan cerita tentang Lusi, dimana hubungan percintaan sayapun semakin panas dengannya, akan saya lanjutkan ceritanya dibagian kedua.
Bersambung Ke Bagian 02
Oleh: rudiono_06com
Setelah itu tubuh Lusipun saya rebahkan kesamping terlentang dan kembali saya mulai mencumbu Lusi kembali. Saya ciumi, jilati, hisapi puting buah dada Lusi yang sudah semakin tegang dan berwarna kemerahan, sambil meremas-remasi buah dada yang satunya lagi.
Kemudian ciuman dan lidah sayapun bergerak turun kebawah, menjilat-jilati pusarnya dan terus turun kebawah sambil
Bersambung Ke Bagian 02
Oleh: rudiono_06com
Processing your request, Please wait....