783 Views |  Like

Robert

Age when it happend: 25
Where it happened: my girlfriend house
Langauge: Malaysian
Sex: Male
Rating: 1
Category: Straight


Menerawang pikiranku mencoba membayangkan kembali kejadian tadi malam.
Tak kusangka kalau Ayu mau aku ajak making love (ML), sesuatu yang
tidak
pernah kami lakukan sebelumnya. Memang..kami telah bertunangan 2 bulan
yang lalu, dan berencana menikah pada September ini, tetapi tak pernah
kami duga sebelumnya jika ternyata kami telah melakukan yang sebenarnya
baru harus kami lakukan setelah akad nikah nanti. Malam itu aku begitu
tergoda sekali. Wajahnya yang memang ayu semakin ayu dengan baju merah
dan bawahan yang sama. Tak seperti biasanya, sabtu malam itu kami tidak
keluar rumah. Bukan karena malas atau tidak punya duit, tapi Ayu harus
menunggui rumah. Papa dan Mamanya sudah 3 hari yang lalu ke Semarang
untuk menghadiri pernikahan keponakan mamanya. Sementara yang tinggal
di
rumah hanya tinggal Ayu dan seorang pembantu wanitanya.
Jam di dinding telah berdentang 9 kali, dan kami masih ngobrol di teras
rumah. Jika apel aku memang lebih senang ngobrol di teras rumah
ketimbang di ruang tamu. Udaranya lebih enak.
“Sudah malam,Yu ! aku pulang yach ?” begitu ucapku
“He..eh..deh ! Ayu juga udah ngantuk khoq ” balasnya sambil memegangi
majalah yang dari tadi dipegangnya.
Baru saja aku hendak keluar rumahnya, secara tiba-tiba gerimis turun.
“Mas, kayaknya mau hujan tuh..nanti saja dulu pulangnya tunggu kalu
behenti !” teriak kecil ayu
“Nggak apa-apa khoq paling cuma gerimis aja ! kamu ada payung nggak ?”
sahutku sambil mendongahkan kepalaku ke atas melihat langit
“Nggak ada Mas, kemarin dibawa Bi Iyem ke pasar hilang” katanya
“Ya udah deh, lho lho khoq hujannya tambah deras sih…wah ini sih
emang
mesti tunggu sampai berhenti deh” sambil aku menghela nafas.
“Khan dibilangin nggak percaya sih, udah masuk lagi aja Mas ke dalam”
pinta Ayu
Akhirnya aku mengikuti ucapannya untuk masuk kedalam rumah, kali ini
aku
masuk ke ruang tamu.
“Sebentar yah Mas, Ayu buatkan kopi agar tubuh Mas tetap hangat” Ayu
bicara sambil pergi ke belakang.
Tak lama Dia datang dengan secangkir kopi di tangannya dan diletakkan
di
meja di depanku.
Jam telah menunjukkan 21.40, tapi hujan sepertinya tak juga reda.
Tubuhku terasa amat dingin , karena tadi diluar sempat terguyur hujan
sehingga bajuku basah. Kulihat Ayu juga tampak kedinginan, terlihat
dari
posisi duduknya yang agak merapatkan kakinya dan menyilangkan kedua
tanganya di dada. Secara reflek aku mencoba mendekatkan dudukku di
sampingnya, dan dia tidak bergeser dari tempatnya.
“Kamu dingin yach Yu ” ucapku di tengah keheningan
“Dikit Mas” jawab Ayu
Posisi dudukku sudah merapat dengan Ayu dan aku mencoba untuk merangkul
agar suhu dingin yang menjalar di tubuh kami dapat menjadi hangat. Tak
kusangka Ayu tidak menolak rangkulanku bahkan dia mencoba makin
merapatkan duduknya dekatku dan merebahkan kepalanya didadaku. Makin
lama kurasakan ada sesuatu yang bergerak di dalam celanaku dan semakin
bergerak meronta, ketika coba kuhirup wangi parfum dari tubuh ayu. Aku
tak kuasa membendung nafsuku, ku turunkan rangkulan tanganku, dan
kuangkat kepala Ayu dengan tangan kananku. Kutatap wajahnya yang cantik
kupandangi secara seksama, perlahan kudekatkan bibirku ke arah
bibirnya.
Ayu menatapku dan tak ada tanda-tanda dari dirinya untuk memalingkan
wajahnya. Bibirku semakin dekat dan bibir kamiopun bersatu. kami saling
berpagutan sesekali ku julurkan lidahku menerobos mulutnya mencari
lidahnya. Kami berciuman lama, sementara tangan kananku mencoba
melepaskan bajunya, begitupun Ayu ketika bajunya telah terlepas gantian
dia yang mencaoba menanggalkan kemejaku, melepaskan kancing bajuku.
Kini
kami telah sama-sama telanjang bulat. Kami masih terus berciuman dan
perlahan ku turunkan ciumanku ke bawah menuju lehernya
“Ahhhh,…ohhhhhh….hemmm…..Mmmmmasssh ahhhhhhhh” desah Ayu ketika
bibirku sampai pada lehernya yang jenjang.
Kini payudara yang jadi sasaranku, kujilati putingnya, kuhisap dan
sesekali ku gigit kecil sementara tangan kiriku memainkan payudara
kanannya….
” Ohhhhh…..ahhhhhh…ah…….” Ayu semakin melenguh merasakan
kenikmatannya..
Aku semakin kesetanan, tanganku mencoba mencari vaginanya. Ku belai dan
kusibak bulu-bulu yang ada disitu, kumasukkan jari tengahku ke dalam
vaginnya. Kurasakan cairan hangat didalam vaginanya. Dia telah
terangsang dan basah sekali vaginanya.
Kujulurkan lidahku ke vagiannya. Kutemukan tonjolan daging kecil
disitu,
kusentuh dengan ujung lidahku, napasku semakin tak karuan..
“Ohhhhh.,,,massss…..ennakkkkk,,,, terusssssssss massshhhhhh” Ayu
makin
kenakan dan sesekali dia menaikkan pantatnya sehingga gudnukan
vaginanya
semakin menantang di hadapanku…
“Masss, aku sudah nggak tahannnn Mas…..coaba masukkan dengan ppunyamu
Masss” ayu tampak memelas meminta menandakan kenikmatannya telah berada
di puncak.
Nafsuku pun semakin memuncak, penisku keulihat telah berdiri tgak dan
meagut-magut mencari mangsanya. Tak perlu meminta lagi, kuarahkan kepal
penisku ke liang vaginanya, kugosok-gosokkan agar Ayu semakin
terangsang…..Beanarlah perkiraanku….Ayu tampak tak sabaran,
pantatnya diangkatnya keatas, sehingga kepala penisku sedikit masuk ke
vaginanya. “Ohhhhhhhhhhhhh” Ayu menjerit kecil.
Sempit sekali lubangnya, ku masukkan perlahan sedikit demi sedikit.
Stiap senti penis yang masuk, setiap kali itu pula Ayu menjerit
kecil…tapi setiap kali aku hentikan Ayu selalu memintaku untuk
meneruksan dan dia pun sudah semakin menikmati permainan ini,
pinggulnya
sesekali digoyang-goyang untuk membantu jalannya penisku.
Kini penisku telah tenggelam setengahnya.
” Yu tahan yach, aku akan memasukkan setengah lagi punyaku nih ?
pintaku
” He..eh Mas…cepetan ” jawab Ayu singkat
Kudorong pantatku, dan ku lesakkan semua penisku ke dalam vaginanya.
Setelah masuk semua ku maju-mundrkan penisku seperti yang kulihat di
film-film blue yang sering akau liahat.
“aaaaaaahhhhhhh…..uuuhh……ehhhhh….ohhhhhhhh” erangan kami
bunyi decak yang terdengar akibat gesekan penisku dengan vagina ayu
menambah semangat maju-mundur laju penisku, 15 menit sudah permainan
kami tapi aku belum merasakan orgasme, sementara Ayu
“Masss….akkkku………nghggggaaakkkkkk tahaahhhhhannnnnn
masssssssss…..ohhhhaaaaahhhhhhhhhhhhh”
Aku tau Ayu rasanya telah mencapai puncak orgasmenya, pelukannya
kencang
sekali ke tubuhku sampai-sampai aku hampir tidak dapat bernafas….
Tubuhnya mulai lemas, ku turunkan frekwensi maju-mundurku, tetapi
penisku masih mennacap di vaginanya…..Setelah kulihat ayu telah dapat
mengendalikan dirinya lkembali ku ayunkan penisku….”
“Ohhh….ahhhhh…oh…ahhh…” aku semakin bernafsu…..dan kulihat
ayupun telah kembali menikmati permainan keduanya…..
10 menit berikutnya kurasakan ada sesuatu yang hendak keluar dari ujung
penisku….
“Yu,….aku sudah mau keluarrrr nih………” teriakku
“Sammmmaa….aku juga mau lagi…nih ….mas…..” ayu membalsnya
“Aku keluarn dimana nich yu ” , “Di dalam aja mas…….biarin deh…”
“oh….ahhh……ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” kami sama-sama
menjerit…..creeeettttttttttt…….crotttttttttttttt…crotttttttttttttt…………spermaku
banyak keluar ke dalam vaginanya…..dan kami sama-sama lemas di lantai
ruang tamu.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience