1032 Views |  Like

ngabdul

Age when it happend: 24
Where it happened: Indonesia
Langauge: bahasa
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight

sebetulnya sudah satu tahun pembantuku ini berada di rumahku, waktu itu memang tidak terpikir sedikitpun akan terjadi sepeti ini.
Ketika aku ngambil cuti, bangun kesiangan, semua sudah kesekolah dan ke kantor, sambil bermalas-malasan tiba-tiba timbul niat isengku. Ku panggil pembantuku, Yem, pijitin aku dong.
Iya pak dengan lugunya ia membaya minyak kelapa dan masuk ke kamar, kenapa pak.
Aku jawab : ini lho kakiku kok pegel, tolong dipijitin ya. Iyem ini memang orangnya lugu, tapi kulitnya mulus, usianya sekitar 17 tahun. Aku tiduran dan sedikit kusingkapkan kimonoku untuk memudahkan pijitannya. “Iya disitu yem, rasanya pegel banget”
“Iya pak”
Ia mulai mengurut sambil bilang “maaf ya pak”, dan mengoleskan menyek ke bagian dalam kakiku yan gmau diurut, setelah kutunjukkan bagian yan gkurasa pegal dan perlu dipijit.
Gila!, tangannya mulus banget, sepeti bukan seorang pembantu, sangat halus hingga terasa nikmat sekali, apalagi pijitannya yang tidak terlalu kerasa hanya menambah rangsanganku saja.
Lama-lama pijitan ini membuat burungku bangun, dan hal ini tentu saja diketahui iyem karena aku tidak memakai cd. “Iya terus yem, agak nak lagi yem”. “Iya pak” dengan lugunya dia mulai menaikkan urutannya mendekati selangkanganku.
Aku merasa semakin horny. saja kulirik kemaluanku sudah ngaceng beratdan menonjol ke atas, tapi masih tertutup oleh kimono. Pijatan, elusan, ini makin membuatku nikmat. “Yem, bagian sini Yem, pusat saraf ni Yem” sambil kutujukkan bawah kon… saya, “I..iya pak” kul lihat ieyem agak grogi juga namun demikian ia lakukan juga. Sambil memijit bagian selangkanganku sekai kali ia menyentuh buah zakarku, Ku lihat iyem nafasnya sudah agak memburu, kutebak saja mungkin dia sudah terangsang. Namu =n aku lebih hati-hati lagi. “Iya yem enak sekali yem, itu pusatnya yam darahku jadi lancar” sambi lkubimbing tangannya untu memijit bagian yang lebih atas lagi yaitu diantara buah zakarku, dengan takut-takut ia mulai memijit bagian tengah bijiku, kepala burungku masih aku tutup dengan kimonoku, namun batang kont … hingga ke bawah sudah dijalajahi oleh iyem, dengan takut-taku ia kadang-kadang memencet bijiku dan aku menggelinjang keenakan ” iya yem nikmat banget yem pijitanmu, tapi bijinya jangan dipencet keras-keras, dielus-elus saja. ” Iya pak” ia terus saja menekuni pekerjaannya, sekarang ia semakin berani mengusap-usap buah zakarku. Semakin aku mendesah semakin semangat gerakannya.
“Aduh, yek kamu memang pinter sekali yem”
“Ah apak ini”
“Bener lho yem”
“Sekarang bagian ininya yem” :Permisi ya Pak” iya masih takut-takut, sambil mengole minyak gosok ke seluruh batang kon .. ku dan mulai mengurut dengan hati-hati.
Aku sangat ngac.. luar biasa, rasanya enak sekali, aku terus memuji-muji iyem. “Diremet-remet yem” lalu ia mulai meremas-remas batangku, kadang-kadang mengocok dngan pelan, walaupun masih takut-takut gerakannya terbilang profesional.
Aku bangkit dan ku angkat dagunya (persis filem jaman dulu ya) aku cium keningnya. “Yem di emut yem” Iyem tampak agak kaget, dia hanya menunduk sambil terus mengocok dengan pelan, Aku usap rambutnya, dagunya dan pelan-pelan kusuap payu daranya. Ia diam saja, ini dia pikirku, aku lebih berani lagi ke lepas tshirtnya dia dia saja, aku rogoh toketnya wah rasanya sangt kenyal sekali. Aku lepas bhnya aku ciumi toketnya, dan waktu tanganku menelusup mengarah ke temp.. nya dia diam saja, dan mengangkang sehingga tanganku lebih leluasa mempermainkan vaginanya dan kupermainkan kelentitnya. rupanya semakin basah saja tem… nya. Ketika kutelanjangi iapun diam saja, “Yem kamu sudah pernah gini?” tanyaku sambil kutunjukkan jempol diantara jari-jariku padanya. ia mengangguk, “sudah pak” yang bener ” Iya pak sama pacar di kampung”
Aku peluk tubuh mungil ini yan gmulus aku rebahkan ke kasur dan tidak banyak omong aku setubuhi dia. hingga mengerang-erang dan akhirnya orgasme bersamaan dengan mengejangnya tubuhnya, disertai dengan gerakan yang liar dan lenguhan panjang, saat itu pejuku sudah hampir keluar, tapi aku masih sempat mengeluarkan maniku di luar, diatas perutnya. , kulihat temp nya sangt-sangat basah dan yan gmelegakan adalah tidak ada bekas darah disitu.

gituu deehhh!
akhirnya tiap ada kesempatan aku bersenggama dengan dia

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience