Malam itu istriku diajak teman-temannya nonton siaran langsung AFI di Indosiar. Berangkat jam 5 sore dan katanya pulang jam 11 malam. Dengar kabar itu aku langsung setuju. Aku pun pulang kantor agak siang, dengan alasan menjaga rumah.
Beberapa menit istri dan rombongan berangkat dengan mobil, aku cek posisinya. Wow, sudah jauh. Sejam kemudian saya cek lagi. Sekarang sudah sampai. Jadi keadaan aman. Di rumah tinggal aku dan pembantuku. Hari hujan. Kami berdua nonton tv. Sambil nonton aku sering melirik susu pembantuku yang baru mekar. Dia baru saja umur 17 tahun dan mulai ganjen. Dengan kaos ketat susunya tampak menonjol dan menantang. Rupanya dia tahu, lirikanku telah menggoda dia.
Yuk, kita manfaatkan waktu. Mumpung Ibu lagi pergi. Aku mengajak pembantuku yang masih polos itu. Sambil senyum di berdiri. Sejak saya cium pipi, bibir, dan kuemut susunya, pembantuku memang selalu nurut kalau aku ajak selingkuh. Soalnya, selain dia baru kenal laki-laki, dia juga perlu uang tambahan selain gaji pembantu. Apalagi aku tidak pernah memaksa memasukkan kontol ke memeknya. Aku dan pembantuku paling main sebatas meremas susu, ciuman bibir sambil pegang-pegang memek. Itu doang. Mungkin dia merasa nggak kehilangan apa-apa tapi dapat duit. Ya cuma recehan sih, tapi uang 20 ribu bagi dia lumayan juga untuk tambahan gajinya.
Malam itu seperti biasa aku ajak dia masuk kamar.Karena di rumah cuma berdua, aku dan dia membuka baju dan celana, sehingga kami telanjang bulat. Kami berpelukan, kontolku nempel di perutnya. Susunya nempel di dadaku. Kami berdua berciuman. Lalu krebahkan dia di ranjang. Kuisap puting susunya bergantian kiri kanan, kucium bibirnya, lalu turun ke perut, ke pusar, lalu kubuka memeknya dan wow… aku sudah tak tahn lagi untuk menjilati kelentitnya. Kuisap-isap sampai dia meintih-rintih. Lalu kujilati lubang memeknya.
Aku sudah tak tahan lagi untuk memasukkan kontolku ke memek pembantuku. Tapi karena takut hamil, aku hanya main di luar.Kugesek-gesekkan kontolku di sela-sela memeknya sehingga mengesek-gesek itilnya sehingga pembantuku kegelian. Aku goyang-goyang maju mundur, dia pun ikut goyang-goyang sambil menikmati gesekan itu.
Masukin ya? Kataku. Jangan nanti kalau hamil gimana!
Aku nggak tahan lagi mau keluar air maniku. Kupercepat goyanganku dan cruuut! Air mani muncrat di perut dan susunya. Aku ambil tusu untuk mengelap mani. Setelah itu kami mandi berdua. Setelah itu aku pamitan mau tidur. Sebelumnya kukasih dia selembar uang 20.000 untuk uang jajan.
Malam itu aku puas bisa menggesek-gesekkan kontol di memek pembantuku yang masih muda belia. Kapan-kapan aku akan entot dia. Sayang kan kalau pembantu muda dan ganjen dibiarkan nganggur.
953 Views |
Like
Processing your request, Please wait....