827 Views |  Like

Ooooh Lie Hong

Age when it happend: 26
Where it happened: Kost Gua
Langauge: Malaysian
Sex: Male
Rating: 6
Category: Straight

Cerita ini berawal ketika gua kost di Bandung (waktu itu gua mahasiswa di Unpad),dan kost-kostan gua
itu campur.Nah waktu itu di kost gua yang cakep cuma dikit dan ada satu penyewa yg baru masuk
namanya Silvana,ternyata anaknya 2 tahun lebih tua dr gua (27thn) dengan tinggi 154cm,berat 46kg dan
dia sendiri sudah bekerja di salah satu dept-store terkenal di Bdg. Awal mulanya dia menempati kamar yg
paling besar di kost gua dan kelihatannya agak sombong. Dan kita-kita di kost juga ngga ngurusin alias
cuek.

Hingga suatu hari ketika aku sendiri dekat telp-box dia baru keluar dari km.mandi (deketan jaraknya dng
telpon) terus nyapa gua “Eh kamu udah lama kost disini? kenalin saya yg di kamar itu (sambil menunjuk
ke arah kamarnya),Gue juga agak terkejut tumben ini anak mau nyapa dan gua bales aja “ooh anak baru
ya? Dan dia kembali mengangguk sambil tersenyum dan dari pembicaraan ternyata ia anak Tulungagung.
Hingga akhirnya ia mengajak melihat kamarnya.Singkat kata perkenalanku awalnya biasa-biasa saja,hanya
di kamarnya ternyata banyak digantung kutang/BH dan cel-damnya ternyata ketika aku sindir “Pameran
nih ye!!”,dng agak malu ia tertawa dan ia menerangkan bahwa ia menjemur krn sudah beberapa kali ia
kehilangan ‘koleksi probadinya’ dan gua lihat memang koleksinya oke-oke dari kelas St.Michael hingga
Calvin Klein punya yg didominasi bahan-bahan tipis menerawang berenda. Akupun sempat melihat
sejenak ketika Selvana tanpa sadar menunduk menaruh baju kotornya ke ember tampak belahan susunya
yang putih dan agak sedikit berbulu halus dan sangat menerawang krn memakai bh yg mini dan tipis
(hanya saja ukurannya agak kecil 32B kali). Terbayang dibenak gua kalo ini anak agak memperhatikan
penampilan dan sex-appealnya krn baik bh dan cd-nya hampir nggak ada yg model kuno semua
mini/cdnya model tali saja (G-model).Nggak lama gua keluar krn gua ada urusan juga.

Lama setelah kira-kira 8 bulan hari demi hari terlewati tanpa terasa dan kita-kita jadi kenal sama Silvana.
Hingga suatu malam dia mengetuk kamar gua, “Eh sory ngeganggu,boleh ngga gua masuk? Diluar ujan
deres dan banyak petir! Gua agak serem katanya. Gua jawab aja “Masuk aja deh!” Dan kali ini dia
memakai baju tidur model daster yang bercorak kembang putih dan cukup menerawang hingga pertama
masuk lewat pintuku aku bisa melihat kemolekan bodynya dari kakinya hingga ke atas dng jelas ditunjang
dng badannya yg ditumbuhi buku-bulu halus ditangan dan kakinya serta cdnya yg segitiga tali mini
berenda warna pink+kutang renda warna putih yang amat tipis sehingga pentilnya yang berwarna merah
tua-coklat agak tersamar dimataku. Dia masuk dan langsung duduk di karpet gua sambil ganti-ganti
channel TV gua, sambil ngaobrol aku sempat melirik ketika dia duduk agak sedikit terbuka tampaklah
bulu-bulu vaginanya yg hitam dan cukup lebat keluar dari cd-nya yg mini dan membuatku semakin serrrr
dimalam yg dingin itu.
Setelah ngobrol ternyata dikamarnya baru beli TV 34″ dan nggak tahu cara ngesetnya hingga ia sungkan
meminta tolong sama gua. Akhirnya kita pindah ke kamar di dan gua mulai nyari gelombang buat TV-nya.
Hanya saja pas gua keluar dari kamar gua sambil ngunci,siku gua sempat secara tidak sadar ‘mengelus’
sesuatu yang gua juga kaget ternyata kena toket dia yg dibalut sama kain silk (kutang+dasternya) hingga
gua bisa ngerasain ujung pentilnya yg lagi kenceng. “Eh sori kataku nggak sengaja’,dia hanya jalan saja
seolah tidak bereaksi/tidak sadar ‘barangnya’ kena senggol.

Ketika dipersilahkan masuk di kamarnya secara tidak sengaja aku melihat alat berbentuk kerucut yg aku
langsung ingat bahwa alat itu alat unt memperbesar toket. Gua pura-pura cuek masuk dan langsung ke
TV-nya dan ketika aku mulai sibuk ke TV-nya, sempat terlihat lewat pantulan kaca TV dia langsung
memasukkan alat itu ke lacinya (malu kali). Nah ketika udah gua set pas di RCTI ada serial Horor dan
kebetulan dia ngomong kesukaan gua tuh, gua jawab “kok tadi takut?.Dia bales ketawa dan mengajak gua
nonton tuh horor.

Karena di kamarnya ngga ada karpet dan sofa maka dia mengajakku nonton di atas ranjang dia,”Ayo
disini aja deh disebelah gua ajaknya”. Gua akhirnya duduk bersebelahan dng dia sambil nonton,
lama-lama entah bagaimana gua juga mulai kedinginan akhirnya dia narik selimut sebatas perut kita
berdua. Selama nonton konsenrasi gua pecah ngeliatin aja susunya yg baru gua sadarin udah mancung
punya dibanding gua pertama kali ngintip punya dia. Bahkan baju daster tidurnya seolah sudah tidak
mampu membendung susunya yg menacung sehingga bagian atas nongol dng bulu-bulu halus dan bagian
bawah disangga kutang renda. Hingga akhirnya Selvana merapatkan badannya ke badan gua dan gua
mulai merasakan toket sebelah kirinya udah nempel di badan gua dan yg sebelah kanan udah nongol jelas
dng indahnya sebagian dimata gua,eh nggak lama dia ngomong”Dingin ah,tangan gua peluk elu yah! Dan
yang mengejutkan tangannya secara sengaja ditaruh dekat ‘barang’ gua yang waktu itu udah ereksi
berat.Dan ketika agak melorot dia agak terkejut “Apa ini katanya separuh kaget”,gua bales”Eh nggak
apa-apa”.Dan ia tertawa kecil dan malah memegang kontol gua sambil komentar “yg ini aja deh lebih
anget” .Dan gua karena udah mulai ‘terangsang’ akhirnya gua mulai mancing “Sel,itu kamu kok sekarang
beda?”. Dia ngejawab”masa sih sambil megang toketnya”,langsung aja gua jawab “Toket lu bagus! Dan
dengan santai dia malah jawab” Lu seneng? kepengen liat buka aja deh sendiri” Gua kontan aja langsung
melepas tali dasternya di kedua pundaknya sehingga sekarang melorot tinggal kutang rendanya yang indah
dan langsung tangan gua meremas-remas susunya yang ternyata cukup kenceng dan langsung gua buka
juga behanya sambil gua ciumin dari bibirnya hingga ke toketnya sambil gua remes-remes dan gua
bisikkan “susulu indah banget Sel” dan ia makin menikmati remasan dan jilatan gua hingga pentilnya
menegang berat. Pas di susunya nampak jelas buletan pentilnya masih kecil warnanya merah dan udah
nggak terlalu kecil kayak dulunya pernah disedot juga.Yang bikin gua makin terangsang toketnya pas gua
tanya ukuran berapa sih ,dia ngebisikin 36B dan ditumbuhi bulu-bulu halus sehingga amat indah. Sambil
gua remes dan gua jilatin toket dan putingnya yang mengeras,tangan dia udah masuk ke celana gua dan
mulai melucuti seluruh pakai gua sampai akhirnya kita berdua bugil total dan dia mulai menjilati kontol gua
dan gua mulai ngelus-ngelus memeknya yang dari tadi belum terlalu basah,hingga posisi 69 dan gua cuma
ngemainin memeknya yang lembab dan pertama kali gua lihat langsung memek cewek yang merah tua
kecoklatan ditumbuhi bulu-bulu hitam lebat (dan kata orang mainnya ganas dan hot).

Kira-kira sepuluh menitan dia ngemutin kontol gua dengan permainan lihai lidahnya sampai tangan dan
kaki gua rasanya kaku semua keenakan, dianya berbalik posisi menciumi dari leher gua hingga dada gua
yang malah membuat dia makin terangsang karena ternyata dia amat mendambakan ‘main’ dengan cowok
dadanya berbulu kayak gua. Dan nggga lama dia megang kontol gua dan ngomong ‘gua udah ngga tahan
nih masukin aja deh’ pintanya. Gua sendiri yang belum pernah merasakan hanya menurut saja dan dia
berbisik’elu masih perjaka yah’ , ketika gua mengiyakan dia semakin agresif dan berbisik “Gua ajarin deh !
dan mulailah dia perlahan menelusupkan mencoba memasukkan barang gua sambil meringis “aaagh,gila
barang lu paten juga” karena emang barang gua meski cuma 12 cm panjangnya tapi diameternya 4,5 cm
dan melengkung keatas bentuknya. Setelah dua-tiga kali mencoba akhirnya masuk juga dari cuma kepala
kontol gua hingga separuh dan akhirnya masuk semua. Dan ketika mulai masuk semua dia mulai bergerak
naik-turun dan ketika masuk aku merasakan pijatan nikmaaat sekaliii dalam memeknya yang memijat
seluruh kontol gua hingga aku bisa merasakan dia juga mengalami kenikmatan yang luar-biasa sambil
meremas kedua susunya yang semakin mengeras dan gua lirik putingnya sampai ngaceng keluar dia hanya
keenakan ‘eeeh,eeh,aaaah’ seirama naik-turun dan goyangan maju-mudur sambil agak memutar di kontol
gua hingga dia mendesah keenakan ‘tahaaanh aaaku aauuudaah mau keluar’ dan aku masih sempat
menahan hingga akhirnya di kontolku aku merasakan seperti siraman hangat yang justru membuat
semakin nikmat karena licin diiringi dengan desahan Silvana ‘aaaaaaah’.

Setelah 15 menit pertama, Silvana menyuruhku untuk duduk berhadapan dan karena dia kecil kali ini aku
yang mulai memainkan kontolku sambil aku menciumi leher dan susunya hingga dia mengalami orgasme
lebih cepat dari sebelumnya dan dia meraih tissue dekat ranjangnya untuk membasuh lendirnya yang
mulai menetes sambil merangkulku dan berbisik” Enak sekali titit kamu sampe gua udah keluar lagi dan
dia masih terus bernafsu sambil berkata gantian kamu yg diatas yach. Diapun mengeluarkan handuk kecil
untuk me-lap punggung dan badan kita berdua yang mulai berkeringat.

Setelah bertukar posisi Silvana menarik cover-bednya untuk menutupi tubuh kita berdua dan dia mulai
menarik kedua kakinya dilipat kearah mukanya dan dia hanya tertawa “jangan bingung dong gua-kan
biasa aerobik dan split”,Yah gua sendiri ngga kaget, pantesan daya-serangnya yang panjang karena
fisiknya bagus (ikut aerobik),dan gua mulai kembali memasukkan kepala kontol gua sebagian hingga
perlahan masuk seluruhnya diiiringi desahan Silvana kembali ‘aaaaaah massuuukiiin terruuss’ seolah amat
menikmati. Kali ini entah bagaimana beberapa kali aku masukkan seluruh kontol gua dia menjerit kecil
‘ooouuh’ dan gerakan badannya menggeliat keenakan hingga sedikit membusur, dan kontolku sendiri
terasa agak geli (tapi enak) selain merasakan pijatan reflek Silvana juga menyentuh seperti biji salak di
memeknya hingga Silvana terus memegang dadaku yang penuh bulu seolah meminta dan aku bisa terus
menacapai ‘biji’ dia (G-spot) hingga tanpa disadari entah mungkin 10 menit berikutnya ini Silvana sudah
mengalami orgasme lebih dari 3 kali hingga dia hanya mendesah saja keenakan.Dan dia melirih ‘barang
gua udah lu mentokin habis,gila’.Hingga akhirnya gantian dia gua angkat hingga dipangku dan dia
bergantian bergerak maju-mundur hingga kita berdua berkeringat dan gua jilatin aja seluruh leher,dada dan
susunya yang menegang sambil gua remas karena membuat bulu-bulu halusnya semakin nampak jelas
oleh keringat yang membasahi seluruh tubuhnya,hingga gua dan Silvana seperti sepasang manusia yang
sedang mencurahkan nafsu birahinya.

Hingga setelah gua bener-bener terangsang baik oleh memeknya yang terus ulet memijat kontol gua dan
menyentuh-nyentuh ‘biji salaknya’sampai mentok (krn dia pendek kali) hingga tangan dan kaki Silvana
aku rasakan semakin menegang sambil berbisik “ttahaan dikiit lagiii ggua mau keluaaar bbaanyak”, gua
pun udah hampir nggak tahan nafsu banget ngeliat bodynya yang putih mulus, toketnya ditumbuhi
buku-bulu halus yang menghitam kena keringat,tidak terbayang nikmaatnya hingga gua berciuman dengan
bibir dingin menahan nikmat dengan Silvana sambil terus memainkan memek dan kontol gua, sampai gua
akhirnya mulai merasakan kenikmatan puncak, dia seolah merasakan “Keluarin bareng yah di dalem aja”
seraya menciumi leher dan dadaku,aku mengiyakan dan Silvana mempercepat ritme hingga dia mendesah
hebat penuh birahi’aaaagghh’ mencapai puncak orgasme hingga terasa kontol gua seperti diremas keras
oleh memeknya sambil mengeluarkan pelumasnya kembali hingga terdengar suara
‘cpok,cpok,cpok….disambut berbarengan dengan keluarnya spermaku didalam. Dan kita berdua saling
merangkul dan berciuman hingga ranjang Silvana berantakan dan dibasahi oleh pelumasnya dan keringat
kita. Dan dia komentar “Kamu benar-benar pria sejati ,gua bener-bener puas lu bisa mentokin barang gua
dan lu masih perjaka”.

Sejak itu gua dan dia masih berulang kali makin’ love apalagi kalo dia habis main sama cowoknya dan
cowoknya ngga bisa memuaskan Silvana (karena katanya kontol cowoknya lebih pendek dan lebih kecil
dari gua), atau dia lagi stress entah krn ada masalah sama cowoknya/kerjaan di kantor,pasti langsung
ngajak main sama gua entah dikamar gua atau kamar dia. Dan yang gua akui meskipun pendek tapi
body-nya (meski pake polesan dikit) padet dan kenceng banget,dan yang gua kagumin ‘memeknya’ itu
yang rapet dan bisa ‘memijat’.

Hingga terakhir aku bermain dengan dia pada bulan November 1997 sebelum dia nyusul cowoknya ke US
buat ambil master. Dan sebagai salah satu permainan ternikmat yang aku rasakan dengan Silvana, kita
berdua ‘makin-love’ sepanjang malam hingga subuh sampai puas sebelum malamnya ia ke US di
suite-room hotel Sheraton Bandara-Cengkareng!!! Dan ia berjanji kalau tahun 1998 ini akan pulang ke
Indonesia untuk ‘makin-love’ dengan gua lagi.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience