2001 Views |  Like

Wayhu

Age when it happend: 13
Where it happened: Her house
Langauge: Malaysian
Sex: Male
Rating: 2
Category: Straight

Para pembaca cerita ini benar-benar terjadi.
Waktu itu umur saya baru 13 tahun sewaktu kelas 1 SMP. Saya tinggal di daerah pedesaan dipesisir Jawa Tengah yang penduduknya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Waktu saya sedang liburan kenaikan kelas, dan saya naik ke kelas 2. Seperti biasanya setiap pagi orang tua saya pergi ke sawah. Saya mempunyai tugas menjaga rumah dan masak. Karena saya anak bungsu saya jarang diajak kesawah. Kira-kira sekitar jam 8 pagi tiba-tiba isteri tetangga memanggil saya kerumah minta dikerokin karena masuk angin. Dia tahu kalau saya sering ngerokin Ibu saya kalau beliau masuk angin. Saya datang kerumahnya. Dirumah itu sepi, karena suaminya juga pergi kesawah. Anaknya yang berumur 3 dirumah orang tuanya. Dengan alat alat kerikan saya mulai melakukuan pertama ngerokin. Dia melepas baju dan bra supaya tugas saya agak mudah. Dia menutupi buah dadanya dengan kain selendang kecil, sehingga buah dadanya yang masih lumayan segar itu masih kelihatan. Sambil mulai melakukan tugas saya melirik ke arah buah dadanya. Buah zakar saya mulai tegang karena selama ini belum pernah melihat buah gituan. Kolor saya yang tipis mulai terasa semakin sesak. Setelah selesai dibagian punggungnya dia minta dikerokin perutnya. Padahal ibu saya tidak pernah minta dikerokin perutnya. Saya bertanya juga dalam hati. Belum ketemu jawabannya dia sudah tidur telentang dan masih menutup buah dadanya dengan kain selendang yang tidak mencukupi. Saya semakin gemetar melihat badan seorang wanita yang tidur telemtang dengan pakain minim. Dia menurunkan kain yang dipakianya. Biasanya wanita pedesaan memakai kain nyamping untuk sehari-hari. Kain yang dipakai diturunkan sampai dibawah pusarnya. Saya mulai ngerokin bagian perutnya sambil menahan rasa gemetar dan panas menjalari seluruh tubuh. Zakar saya mulai tidak tahan dan terasa ada yang mengalir dari dalam. Mungkin itu yang dinamakan madhi itu. Dia sambil melirik kearah celana kolor saya yang menggelembung itu. Sambil memberitahu bagian yang harus dikerokin. Dia menunjuk kebagian perut dibawah pusarnya. Waktu itu kainnya dirasa masih menutup bagina yang mau saya kerikin. Lalau dia menarik kainnya kebawah lagi sehingga rambu kemaluannya terlihat. Muka saya menjadi merah dan badan semakin tidak karuan. Nampaknya dia tahu kalau saya sudah mulai tidak beres ngerokinnya. Dia bilang “ayo terus dikerokij. Malah dia menarik kain kebawah lagi sehingga memeknya kelihatan semua, kecual bibirnya. Naluri kelakian saya mulai bekerja. Saya agak lama mengerik bagian perut dibawah pusar itu sampai ke daerah kemaluanya. Dia mulai merasakan enaknya. Malah dia memejamkan mata. Tangan kiri saya mulia bekerja mengelus kemaluanya yang hangat itu dan tangan saya masih mengerik. Dai pelan-pelan mengangkangkan kakinya agar saya bia mengelus memeknya dengan leluasa. Saya terus mengelus sampai ke bagian bibirnya, ternyata sudah basah. Tangan tangan saya sudah mulai tidak ngerokin lagi dan membantu tangan kiri mengelus memeknya. Ternyat dia mulia mendesah keeanakan. Kain saya buka semua. Tiba-tiba dia membuka mata dan bilang stop. Saya kaget dan sangat malu sekali. Dia menggeserkan badannya ketengah-tengan tempat tidur,lalau minta diteruskan tugasnya. Dia tanya “kamu sudah pernah belum gituan sama wanita? Saya geleng kepala. “Mencium wanita?” saya gelang kepala lagi. Kamu mau? Saya sambil bergetar bibiranya saya jawab “mau”. Lalu dia masih sambil tidur telentang dia bilang “sini!!” Saya berdiri di dekatnya dan dia mulai memegang batang zakar yang belum pernah dijamah itu.Dia menarik kolor saya dan memegang dan mengisap batang kemaluanku. Seang beberapa menit saya terasa aneh dan mani mau keluar. Saya bilang “saya mau keluar?” Terus benar keluar dan sperma mancrut kemana mana. Karena tekanan masih bagus semprotan sampai jauh kedinding. Dia terus melnajutkan mengocok zakar saya. Dia menggeserkan badannya ke tengah tempat tidur. Saya ditarik ketempat tidurnya dan tidur disebelah kanannya. “Kalau kamu mau sini kamu naik diatas badanku”. Saya bilang “saya belum pernah tidak tahu harus bagaimana?” “Nanti saya ajarin. Ini di kemot dulu. Sambil menunjukkan puting buah dadanya yang sudah mengeras. Lalu saya naik keata badanya dan mulia melumat buah dadanya, emnghisap puting berganti-ganti kiri dan kanan. Saya bernafsu sekali. Saya dimita mincium bibirnya. Dan saya menjadi murid yang baik dengan menuruti apa saja yang dia suruh. Badannya hangat sekali. Suasan diluar sepi, hanya suara anak-anak kecil bermain, menambah suasana enak saja. Dia mulai mengangkan kakinya dan mengangkat keatas. Terasa di kaki saya tusukan rambut kemaluannya yang tebal dan dipotong agak pendek itu. Cairan di memeknya juga sudah samoau membasahi pahaku. Dia memegang zakar dan mulai memasukkan ke dalam kamaluannya. Saat kepala zakar menyentuh bibir kemaluannya yang basah itulah terasa dada saya berdesir tidak karuan. Rasanya kepela saya jadi hilang, tinggal rasa nikmat yang luar biasa. Maklum baru pertama kali itu zakarnya menyentuh kemaluan wanita. Dia bilang” tenang saja yaa.. Saya akan masukkan kontolmu ki sini. Dia malu membuak bibir kemaluannya dengan jari tangan kirinya dan tangannya memegang zakarnya. Bagian kepala terasa sudah masuk lalu saya membantu menekan kedalam agar cepat. Aduh maa..k enaknya. Memeknya ternyata masih cukup sempit, karena baru beranak satu. Teru saya menekan sampai seluarunya masuk.Memeknya menjepit zakarnya sambil berdenyut-denyaut hangat sekali. Nikmatnya bukan main. Dia mulai menggerakkan pinggulnya. Secara naluriah saya tahu harus bagaimana. Saya mengikuti irama gerakan pinggulnya dengangerakan manju mundur. Sesaat rambut kemaluan saya yang masih jarang itu menyentuh kelentitnya saya gesekkan pelan. Saat itu dai menggelinjang agak kuat sambil mendesah. Nafasnya muali tersengal-sengal dan gerakannya semakin cepet. Denyutan memekya semakin cepat. Saya tambah nikmatnya karena getaran menjelang orgasmus. Waktu itu saya belum tahu apa itu orgasmus. Akhirnya semakin cepat semakin cepat sambil ah…ah,,eeh dia ternyata orgasmus. Sewaktu dia keluar itu saya merasakan nikmat sekali dan mempercepat saya untuk mengikuti dia keluar juga. Saat dia teriak-teriak itu, mani saya keluar dengan deras dan kuatnya. Dasar masih thing-thing. Setelah memompa sekitar 8 kali kami berud lemas. Dia minta agar zakar saya tetap didalam kemaluanya dan saya merebahkan badan diatas perutnya, sementara zakar saya masih didalam. Dia tanya “enak nggak?”. saya jawa enak sekali. “kalau nanti disuruh kerokan lagi mau”. saya jawab mau. Ternyata dia bilang “bahwa suaminya jarang menggauli karena dia sebagai buruh tani kerja keras disawah. Karena sudah lelah maka dia jarang mau kaau diajak isterinya.Sehabis itu hampir setiap bulan dia memanggil saya, sampai saya sekolah di kota. Keluarga dia akhirnya transmigrasi ke Kalimantan.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience