Where it happened: Jakarta
Langauge: INdonesia
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight
Aku memenangi sebuah undian berhadia bertemu mbak Aura Kasih dalam suatu undian produk teh. Kebetulan hadiahnya 1 malam bersama mbak aura. Aku adalah wakil dari Jawa Timur. Oh ya namaku Henri. Aku memang nge-fans sekali dengan mbak aura kasih. Memang, aku cukup ngefans karena body-nya yang yahud. Apalagi dengan toket yang cukup bisa membuatku terus mencari foto bugil mbak aura.
Akhirnya aku pun sampai. Aku agak menunggu lama di hotel. KEmudian kru pun memanggil semua yang terpilih, dan mengadakan jamuan makan bersama mbak aura. Akupun duduk di sebelah mbak aura. Waduh, “adikku” sudah mulai berontak. Tubuh mbak aura yang selama ini kuidam-idamkan sudah ada di sampingku. Mbak aura menggunakan baju yang ketat, sehingga toketnya tercetak jelas. Apalagi ia menggunakan rok yang pendek, pahanya yang mulus membuat makanku tak karuan.
Lalu Mbak aura pun menyanyikan sebuah lagu. Kebetulan, pemain gitarnya tidak ada. Aku, yang bisa bermain gitar pun didaulat untuk mengiringi bersama band lagu “Mari bercinta”. Tentunya sebagai fans, lagu itu sudah sangat mahir kumainkan. Mbak aura menyanyikan lagu itu dengan eksotis, lalu ia memelukku saat memasuki chorus, seperti di video klipnya. Toketnya pun menyenggol bahuku dan bergesek. Sepertinya adikku sudah tidak tahan lagi. Dan terlihat tonjolan kecil di celanaku.
Ya akhirnya semua itu usai. Aku pun pulang ke kamarku. Ternyata, kamarku akan dipakai oleh kru lain, jadi aku harus tidur di kamar yang diujung, yang tidak ada Ac huh. Tapi, ternyata aku bersebelahan dengan kamar Mbak Aura!!
Bahagianya aku bisa bersebelahan dengannya. Aku pun sudah tak tahan lagi, aku pun ke WC, dan ingin sekali Onani. Tapi tiba-tiba ada suara jeritan.
AAAAA!
Tolong!
Sepertinya itu dari kamar mbak aura. Semua orang sudah tertidur. Dan aku masih terbangun. Lalu aku keluar dan menuju kamarnya,
AKupun mengetuk pintunya
“MBak, mbak aura?”
“iiya,tunggu”
Lalu ia pun membukakan pintunya.
“Wah dek henry, tolong mbak dong, usirin ada kecoak”
Waaw, mbak aura menggunakan gaun tidur yang amat seksoy! Ia tidak menggunakan bra lagi, putingnya tampak jelas!
“Lho kok dek henry diem aja sih? Cepetan dong!”
“iii iya mbak”
AKupun segera memukul kecoak itu, dan membuangnya keluar.
“Ma kasih yang dek henry. Nggak tau mbak mau kasih apa”
“Ah udahlah mbak, aku juga seneng kok. aku pulang dulu ya”
“Dek henry, nanti dulu pulangnya” Dia menyeret tanganku ke tempat tidurnya.
“Henry ga mau ini” Dia menunjuk ke buah dadanya.
“Ga mau isepin punya mbak. Tadi enak kan digesekin”
Entah aku mau bilang apa lagi. Aku hanya tak percaya ini terjadi. Kuanggukan kepalaku.
Mbak aura langsung membuka bajunya dan menuntun tanganku ke toketna. Wuuus lembuuuut sekali, lalu kepalakupun dibenamkannya ke toketnya itu, luar biasa. Toket yang amaat besar. Aku sangat bahagia sekali, apalagi tangannya mengeluarkan kontolku dan membimbing kontolku ke arah toketnya.
“Hen, mbak kasih boob job ya, itu kontol henry mbak jepit di tetek mbak. Mau ya?”
Aku hanya menganggukan kepala. Kontolkupun langsung dijepitnya. Benar-benar sensasi yang luar biasa. Kepala kontolku terus dimainkannya dengan lidah. Buah dadanya benar-benar lembut.
“Mbak aura, aku mau keluarin nih”
“Keluarin aja hen”
CROOTTT, muka mbak aura belepotan pejuhku. Ia langsung menjilati sisa-sisa pejuhku itu.
“Udah puas hen?”
“Belum mbak. Masih mau itu”
Mbak aura tampaknya terkejut. Tapi dia langsung membuka celananya.
“Kamu nakal ya, mau entotin mbak kan? Ya udah nih masukin aja”
Akupun langsung memasukkan kontolku ke memek mbak aura. Dia sudah tidak perawan lagi. Tapi memeknya masih seret. Kami memainkan gaya anjing. Luar biasa, kontolku serasa dipijit. Memeknya masih berdenyut,
“aaaaah hen, terus hen, cepetan lagi, mbak mau keluar nih hen”
“iya mbak, aahah oohh memek mbak enak banget. Mbak henry mau keluar nih”
“Keluarin aja hen, nanti biar mbak minum obat. Terus hen aaahaa”
Akhirnya kamipun keluar. Aku sungguh bahagia bisa mengeluarkan pejuhku di memek idolaku.
AKhirnya sorenya pun aku pulang, dan kenangan indah itu tak pernah kulupakan
Processing your request, Please wait....
