938 Views |  Like

Spike

Age when it happend: 17
Where it happened: My house
Langauge: indonesian
Sex: Male
Rating: 5
Category: Straight

Pada waktu aku berumur 17 tahun, aku tinggal di sebuah kampung
di kota Surabaya. Karena tinggal di kampung maka letak kamar mandi keluargaku dan tetangga berhimpitan. Bahkan untuk mengambil air kami sama mengambil dari pompa yang sama.

Satu ketika ketika aku sedang mandi, aku mendengar istri tetanggaku sedang mandi sambil bernyanyi, sebut saja namanya mbak Jami. Oya sebut saja namaku De, kemudian aku membuka pintu yang menghubungkan kamar mandi dengan pompa. Aku aku jongkok pelan – pelan untuk mengintip dari lubang yang ada di bagian bawah pintu kamar mandi mbak Jami. Aku sangat terkejut karena ternyata dia menyanyi sambil berjoget (lagunya dangdut soalnya),gerakannya seketika membuat penisku berdiri tegak (maklum masih muda), setelah beberapa saat ternyata dia bermaksud untuk mengisi air kamar mandinya. Cepat – cepat aku kembali ke kamar mandiku.

Dengan penis masih tegangan tinggi aku tunggu dia mengambil air hingga selesai dengan maksud untuk mengintipnya lagi. Alangkah terkejutnya aku ketika membuka pintu ternyata dia keluar lagi untuk mengambil air sambil telanjang sementara aku sendiri juga telanjang ditambah dengan penis mengacung tegak.

Mbak Jamipun kaget, kemudian untuk menutupi rasa kagetku aku
menawarkan bantuan untuk mengangkat air:”Dibantu toh mbak ngangkat airnya?”. dia menolak :”ndhak usah De!”

Tetapi dengan nekat aku mengambil ember yang dipegangnya dan mengisinya dengan air,saat mengisi air dia bertanya “Itu si “otong” kenapa ?”. Aku jawab dengan santai “si “otong bangun karena lihat mbak nggak pake baju.”

mbak Jami bertanya:”Emang ada apa kalo aku nggak pake baju?”
Tanpa menjawab spontan aku peluk dan cium dia tapi dia berontak, beruntung radio yang dia nyalakan suaranya keras jadi tak terdengar ke jalan.

Aku terus menciuminya dan memasukan tanganku kedalam memeknya, aku mainkan klitorisnya, jari telunjukku masuk ke dalam memeknya dan jempolku menekan – nekan halus klitorisnya dan mengusap.

Kemudian kutarik dia kedalam rumahku setelah tadi berontak dia akhirnya menurut dengan syarat aku langsung memasukkan penisku ke vaginanya. “oke mbak kalo mbak jami maunya gitu boleh, tapi main didapur!” mbak Jamipun menurut.

Aku dudukkan dia di atas meja dapur karena menurutku posisinya pas, aku ingin dia duduk menghadap ke arahku. Setelah dia duduk, aku katakan padanya :”bahwa aku ingin mengocok penisku sambil terus berciuman dengannya.”

Ku arahkan penisku kearah Vaginanya,dia memegangi penisku dan berkata:” pelan – pelan punya mas Jimo nggak sebesar ini.” Aku katakan padanya :” Mbak, ini pertama kalinya aku bercinta, biasanya aku cuma onani sambil ngintip mbak mandi.” Dia bilang :”kamu ini memang kurang ajar!”

Tanpa dia sadari sambil berbicara pelan = pelan aku telah mendorang penisku masuk hingga hampir setengahnya, aku katakan padanya:” Lihat mbak sudah hampir separoh yang masuk, tak dorong lagi ya mbak?” Dia hanya diam ketika kudorong sedikit penisku kemudian kutarik lagi, kudorong lagi sedikit lebih dalam, kutarik lagi ku dorong sedikit lebih dalam lagi. Rupanya ini membuatnya gelisah karena setiap gerakan penisku clitorisnya selalu ikut kena gesek, akhirnya dengan tidak sabar dia menekan pantatku kearahnya sehungga penisku amblas semua ke dalam memeknya, saat itu dia berteriak “ooo uuuu”, kaget spontan aku lumat bibirnya.
Kemudian mulai kupompa dia sambil tetap melumat bibirnya,maka yang keluar hanya dengusan napasnya karena suara lenguhannya tertelan olwh mulutku.Kupercepat goyangan maju mundur pantatku, hingga akhirnya dia melenguh keras “aaaargh ooo De aku keluar”. Tanpa megurangi kecepatan aku tetap memompa vaginanya dengan cepat hingga dia memohon:” De, berhenti dulu aku sudah keluar.” tapi aku eidak menghiraukannya, vagina tetap kupompa dengan cepat hingga berbunyi “cepak cepok”, aku terus menggoyang hingga bola matanya hanya kelihatan putihnya, saat itu aku merasakan penisku berdenyut – denyut, aku memompa semakin keras dan cepat, yang keluar dari mulut mbak Jami hanya:”Deeee, aku sudah ndak tahan aku mau keluar lagi.” Aku semakin cepat memompa hingga mbak Jami menggigit pundak dan mengejan dengan kuat:”oouurg Dee aku keluar lagi.”

Saat itu aku merasakan penis serasa dijepit tetapi sangat lin dan hangat hingga akupun mengejan dan penisku memuntahkan isinya ke dalam rahim mbak Jami.

Sesaat kami terdiam kemudian mbak jami bergegas kembali ke kamar mandinya tanpa berkata apa- apa.Akupun hanya terdiam karena masih merasakan rasa nikmat yang belum aku rasakan sebelumnya. Sekian dulu cerita yang saya alami ini saya ceritakan.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience