932 Views |  Like

Dian

Age when it happend: 18
Where it happened: Bengkulu Pantai Panjang
Langauge: Indonesia
Sex: Female
Rating: 5
Category: Straight

Ini cerita yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Terjadi antara aku dengan temanku sewaktu SMA di salah satu SMA favorit di Bengkulu. Semasa kami sekolah, hubungan aku dengan Boy temanku itu tidak lebih sebatas teman biasa. Anaknya baik dan pintar.
Setelah tamat SMA, aku melanjutkan kuliah ke Bandung, sedangkan dia kuliah ke Amerika. Ketika liburan, tidak sengaja kami bertemu di Suprapto, pusat perbelanjaan di Bengkulu. Kebetulan aku mau beli jam tangan di salah satu toko, eh nggak taunya Boy yang bayar, lalu dia mengajak aku makan malam. Setelah ngobrol-ngobrol, Boy mengantarku pulang. Di rumah aku nggak habis pikir, kenapa dia begitu baik padaku.
Esok paginya, Boy nelpon, ngajak jalan. Siangnya dia menjemputku dengan motor King punya adiknya. Kami jalan-jalan ke Pantai Panjang.
Sampai di Empang Wisata, Boy membelokkan motornya dan langsung ke bagian belakang cottage. Aku kaget, dan berdebar-debar, mau apa sih si Boy ini. Ketika kutanya, Boy menjawab, “Tenang aja…enak ngobrol di kamar, lebih tenang.”
Seperti kena hipnotis, aku cuma diam saja mengikutinya masuk kamar yang telah dipesan.
Di kamar kami masih ngobrol-ngobrol ringan. Sampai kemudian tiba-tiba Boy memeluk aku erat-erat, dan menciumi wajah dan bibirku. Kaget, aku meronta,” Boy…apa-apaan ini??” tanyaku panik. Boy melepas pelukannya. Lalu berkata, “Maaf Dian, aku nggak tahan. Sudah lama aku menahan perasaan kepadamu, semenjak kita sekolah dulu. Aku sangat menyukai kamu. Aku ingin menikmati keindahan tubuhmu,” Boy berkata terus terang.
Aku hanya bisa diam, karena sebenarnya aku juga merasa kagum padanya waktu sekolah dulu. Hanya saja dulu aku tidak mau merusak persahabatan kami.
Boy terus melancarkan rayuannya hingga aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi ketika dia meremas-remas payudaraku yang baru mekar. Aku juga mulai merasa ada desiran yang mengalir di sekujur tubuhku dan berpusar-pusar di Veggy ku, yang kemudian mulai basah. Bibir Boy melumat habis bibirku, dan dia juga memainkan lidahnya di leherku. Tanpa sadar aku mengerang dan mendesah.
Boy mulai membuka kaosku, dan ketika bra-ku telah lepas, tanpa membuang waktu Boy mengulum puting payudaraku dan menjilat-jilatnya penuh nafsu. Tangannya yang satu lagi meraba ke bagian dalam celana dalamku.
Aku hanya bisa pasrah, seluruh tubuhku sekarang sudah tanpa busana, napasku tersengal-sengal karena pintarnya Boy merangsangku.
Tiba-tiba Boy berhenti merangsangku. Diambilnya tanganku dan dibawanya ke arah selangkangannya. Ups… tanganku menyentuh benda keras di balik celana jeans Boy. Dadaku berdebar-debar. Kemudian Boy berkata, “Bukain dong, Say…”
Sejenak aku tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi kemudian perlahan aku mulai membuka celana jeans Boy dengan kedua tanganku, ternyata Boy sudah tidak memakai CD lagi, hingga langsung saja menyembul “senjatanya” yang luar biasa besar dan panjangnya. Panjangnya sekitar 17 cm dan ketika aku genggam, genggamanku tidak cukup memegangnya.
Boy menuntunku untuk mengulum penisnya. Benar-benar untuk yang pertama kalinya aku melakukannya. Tetapi karena aku menyukainya, maka ingatanku kupaksa untuk mengingat teknik-teknik yang kudapat dari nonton BF. Kuemut bagian kepalanya sambil batangnya kuputar-putar lembut. Lalu lidahku kumainkan di bagian bawah kepalanya. Sekitar 5 menit kemudian Boy muncrat di dalam mulutku. “Ooooh…. enak Say, terus kocok…akh..akh…,” Boy meregang-regang keenakan. Lalu rebah di sampingku.
Aku merasa pusing luar biasa, maklum gairahku sedang membara. Tanpa malu-malu aku raih kemaluan Boy yang masih tegang dan keras itu, lalu kubawa ke kemaluanku. Lalu dengan sedikit tersendat, senjata Boy masuk ke dalam Veggy-ku yang membuatku terpekik kecil. senjata itu besar sekali menyumpal Veggy-ku.
Kemudian Boy dengan lihai menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dan kekiri kekanan.
Aku melayang-layang ke awan oleh kenikmatan tabu yang kurasakan.
Hingga akhirnya kami berdua mencapai klimaks bersamaan….
Setelah kejadian itu, hampir setiap hari setiap ada kesempatan kami melakukan kegiatan yang mengasyikkan itu.
Sampai kemudian masa liburan habis aku harus kembali ke Bandung.
Di Bandung karena selalu teringat permainan cinta dengan Boy, aku selalu gelisah ingin menikmati gairah nakal itu lagi. Hingga mulailah aku berpetualang dari satu cowok ke cowok lain. Tetapi aku selektif dalam memilih cowok. Aku hanya mau dengan cowok yang kemaluannya panjang dan besar di atas 15 cm. Jika mau berhubungan, tetapi ternyata senjata cowok itu biasa-biasa saja, maka aku akan segera meninggalkannya. Begitulah… tetapi jika ada yang memuaskan, maka tidak segan-segan aku menyervisnya habis-habisan.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience