8753 Views |  1

Mangge

Age when it happend: 7
Langauge: Indonesia
Sex: Male
Rating: 2
Category: Straight

Enaknya ama Kakak
Cerita ini beneran. Waktu itu aku masih 7 tahun kelas 1 SD. Aku punya kakak perempuan yang udah SMA. Waktu itu aku baru pulang sekolah sekitar jam 10 (kelas satu khan pulangnya lebih cepat dari yang lain) aku langsung masuk ke kamar ortu seperti biasanya. Di rumah cuma ada kakakku itu, sebut saja namanya Ani. Kakak yang lain masih di sekolah. Kak Ani libur (gak tau libur apa, lupa). Dia baru habis cuci pakaian dan cuma pake handuk masuk ke kamar.
“Baru pulang Dik?” sapanya.
“Iya kak” sahutku.
Kak Ani langsung duduk di tempat tidur dan berkata “Sini, duduk di samping kakak.”
Aku menurut dan duduk disampingnya.
“Kamu bisa menggambar ini nggak?” tanyanya sambil menunjuk gambar angsa di buku yang diambilnya dari atas meja disamping tempat tidur.
“Nggak bisa kak. Khan aku masih kecil.” jawabku polos.
“Itu karena kamu nggak pernah ngentot. Kamu mau ngentot sama kakak” katanya.
“Nggak mau ah, aku gak tau. Khan aku nggak pernah ngentot.” Entah darimana aku berani bicara kotor seperti itu. Padahal kami paling dilarang bicara seperti itu oleh ibu. Mungkin karena Kak Ani duluan yang ngomong jorok begitu.
“Nggak apa-apa, nanti kakak ajarin. Enak koq. Mau ya?” bujuknya lagi.
“Iyalah, tapi aku nggak mau buka celana.”
“Buka dong, kalo nggak dibuka nggak enak.”
Akupun buka semua pakaianku. Lalu dia mulai membelai-belai kontolku yang masih kecil. Benar, rasanya enak banget. Lama-lama kontolku udah tegang. Mungkin besarnya seperti kelingking orang dewasa. Kak Ani lalu naik ke tempat tidur, aku ikutan naik. Kak Ani siap-siap mau telentang. Tapi aku cegah. Kubilang “Kak Ani ngentotnya dari atas, aku dibawah. Khan aku nggak tau.”
Kak Ani nurut aja. Mungkin udah horny banget. Dia melepas handuknya. Aku terbelalak melihat teteknya yang masih sangat ranum. Kak Ani lalu mengangkangi aku, memeknya tepat diatas kontolku, lalu dia memegang kontolku dan memasukkannya ke memeknya yang udah basah. Dia mulai naik turun, tapi dikit aja, takut lepas karena kontolku masih kecil. Tak lama kemudian dia tidak naik turun lagi tapi udah maju mundur, kadang berputar-putar.
“Uuuhhhh…..Oooohhh. Enak khan?” katanya.
“Sssshhhhh…. Iya kak. Enak banget. Entot terus kak!” kataku keenakan.
“Kamu remas tetekku. Ooooohhhh….. enaknya…..”
Kira-kira 3 menit kemudian Kak Ani mendekati orgasme. Dia menggoyang pantatnya berputar cepat dan menekan memeknya. Kurasakan jepitan memeknya kuat sekali dan ada cairan yang keluar.
“Ssssshhhh…..aaaahhhh sedapnya. Kamu udah mulai pintar. Kontolmu masih tegang. Sekarang gantian, kamu yang ngentot kakak dari atas ya…. Kakak masih pengen dientot nih..” katanya.
“Iya kak, aku mau diatas.” kataku. Kak Ani kemudian melepas jepitan memeknya dan mengangkat pantatnya. Kulihat kontol kecilku basah mengkilap karena cairan dari memeknya. Kak Ani kemudian telentang disampingku dan membuka pahanya. Perlahan aku naik ke atasnya, Kak Ani memegang kontolku dan membimbingnya masuk. Bles, langsung masuk dengan mantap.
“Ouhg, kontolmu tambah besar ya… Ayo sekarang kamu keluar masukkan kontolmu ke memekku. Oooohhh… enaknya. Tetekku kamu jilatin yah…. Sssshhhh…. Putingnya kamu mainin pake lidahmu…. Ssssshhhh… enaknya. Entot terus sayaaaaannggg…” Kak Ani meracau sendiri. Aku terus menggoyang kontolku keluar masuk. Dia bantu dengan kedua tangannya. Emang enak sih, tapi karena aku masih kecil jadi aku belum tau benar menikmatinya.
Tanganku rasanya enak sekali meremas bukitnya yang ranum putih bersih. Memutar-mutar pentilnya dengan jariku. Pokoknya enak. Tak lama kemudian aku merasakan seperti ada yang mau keluar, rasanya aneh tapi nikmat.
“Kak….. Ooooohhhh…. Aku mau pipis…..” Kataku.
“Pipis aja sayang….. Itu artinya kamu mau keluar. Kocok terus kontolmu sayaaangg…. Oooohhh…”
“Kak…. Ooohhhhh…. Ssssshhhhh… Enaknya…..” Akupun terkulai diatasnya. Air mani? Jelas belum ada, umur segitu cuma seperti ejakulasi (atau orgasme atau apalah namanya) tapi gak ada yang keluar.
“Ooohhh… sedapnya. Kak, enak banget ya…” kataku lugu.
“Sssshhhh…. Iya dong. Khan kakak udah bilang tadi. Kamu udah mulai pintar tuh…. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya… nanti kakak nggak mau lagi ngentot sama kamu.” Kata Kak Ani sambil matanya merem.
“Iya Kak. Tapi besok kita ngentot lagi, soalnya enak sih…” kataku ketagihan.
“Kamu istirahat dulu, abis itu kita ngentot lagi. Nggak usah tunggu besok” Katanya.
Kamipun ngentot lagi.
Bersambung…. cerita lainnya. (kirim permintaan ke bukan_ucokcom)

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience