1394 Views |  Like

di-di

Age when it happend: 20
Where it happened: my boarding house
Langauge: Malaysian
Sex: Female
Rating: 2
Category: Straight

Sebelumnya saya ingin menceritakan mengenai diri saya dahulu. Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Ujung Pandang Sulawesi Selatan. Saya tinggal di sebuah kost-kostan yang tak jauh dari kampus. Keluargaku sendiri tinggal jauh berada di luar kota.Aku termasuk dalam keluarga yang taat beragama.
Mengenai kehidupan pribadiku sendiri, aku mempunyai kekasih yang bernama “D”. Perkenalanku dengannya sebenarnya belum berapa lama, mungkin baru 1 minggu. Pertama kali aku berkenalan adalah pada waktu di depan bursa penjualan kampusku. Disitu aku diganggu olehnya, entah itu sepatuku, rambutku, atau sesuatu yang bisa dijadikan bahan godaan. Tapi anehnya setelah hari itu, aku menjadi selalu teringat padanya, aku sendiri tak tahu apakah ini cinta ataukah hanya perasaan takutku saja untuk bertemu dengannya, karena dia adalah seniorku. Kemudian hari berganti hari, anehnya, aku pun jadi bertambah ingin bertemu kembali dengannya.Sampai pada suatu ketika temanku mengatakan padaku bahwa ada salam dari seniorku, tapi sendiri tidak tahu kira-kira siapa…apakah dia yang sedang ku pikirkan. Kemudian belum berapa lama, tiba-tiba dia muncul. Aku kaget setengah mati. ” Hai, pa khabar?”. Lalu aku pun dengan gugupnya menjawab,”baik”. Lalu kami pun berkenalan. Seminggu sudah kami selalu jalan-jalan bersama, walau pun kami belum resmi pacaran. Seminggu kemudian kami pun kami resmi berpacaran.
Pada suatu ketika dia memintaku untuk datang ke tempat kost-nya. Aku agak canggung, karena tidak pernah sebelumnya bermain ke tempat cowok, apalagi aku adalah termasuk gadis yang berasal dari keluarga baik-baik. Tapi kulihat dari wajahnya sangat berharap sekali aku datang. Dengan berat hati aku pun menyetujuinya. Akhirnya aku datang juga kesana, di sana ku lihat dia sudah menungguku dengan pintu kamar yang terbuka dan juga mengenakan celana pendek saja. Aku sebenarnya agak risih dengan keadaan ini, tapi aku tidak ingin mengecewakannya. Dia begitu senang melihat kedatanganku ini.”Hai,Di! Ma kasih yah kamu mau datang ke tempatku..”.
“ngga, pa-pa ko”. Aku pun kemudian masuk dan membuka sepatuku.
“Didalam aja bukanya, belum disapu kok”, sambil dia menarik tanganku.Aku sedikit kaget. Kemudian dia pun menutup pintunya. Aku mulai merasa tidak enak melihatnya.
Kemudian kami pun berbincang-bincang lama, entah membicarakan apa saja, yang penting kami ngobrol. Sambil duduk di sisi tempat tidurnya, lama kelamaan dia bertambah dekat saja dengan posisi dudukku.Aku mulai waspada. Dia memegang tanganku. Aku sedikit menariknya. Kemudian dia berusaha lagi, namun kali ini aku merasa ada sentuhan yang “entah bagaimana”. Dia menarik tanganku dan membawa tubuhku di pangkuannya. Lalu dia pun membelai rambutku dengan mesra sekali, entah kenapa aku begitu menikmati keadaan ini. Dia kemudian menundukkan kepalanya untuk menciumku, tapi aku memalingkan muka.
“Kenapa ? malu yah!”
” Jangan dong D!”
” Ngga pa-pa ko'”, kemudian dia memegang pipiku dan mencium bibirku. Pertama lembut sekali, lama-kelamaan menjadi ganas sekali aku kelabakan sekali, namun aku hanya terdiam saja.Kemudian sambil menciummi wajahku dia pun meremas-remas payudaraku, aku menolak, tapi dia dengan sekuat tenaganya menahan tubuhku untuk tidak pergi dari pangkuannya. Oh…aku terus berontak, tapi tangannya kuat sekali memegang payudaraku, sakit sekali rasanya…kemudian aku kembali ke pangkuannya, karena sakit yang ku alami. Kelihatannya dia tidak perduli dengan kondisiku ini, dia terus meremas dan meremas dengan lembut. Aku terdiam saja sambil memejamkan mataku. Kemudian dia, tiba-tiba saja memasukkan tangannya ke dalam bajuku…oh Tuhan, aku kaget sekali. Aku berontak kembali, tapi tenaganya terlalu kuat untuk ku lawan. Aku pun pasrah.Dia masukkan tangannya ke dalam braku, kemudian di mencari pentilku, dia pilin-pilin dan terus memilin. Tanpa banyak komentar dia sembulkan keluar payudaraku. Aku tertap diam, karena pasti dia tidak akan berbuat lebih dari itu, pikiraku. Tapi ternyata salah. Bajuku pun dibukanya dengan paksa. Aku akget bukan main, lama juga kami tarik-tarikan, sampai akhirnya kelihatan juga sembulan payudaraku keluar. Oh aku malu sekali….
Aku harus bagaimana….Kemudian dia jilati pentilku yang tersembul itu, aku hanya bisa menangis dan terdiam. Dia begitu menikmatinya, sampai-sampai keadaanku pun tidak dia perdulikan lagi. Hanya hitungan beberapa detik saja dia pun melepas bra-ku. Wow…dia melotot seperti sedang melihat sesuatu yang aneh saja, kemudian kembali dia lahap semua payudaraku dengan ganasnya. Habislah sudah…..
” Payudaramu bagus ,Di”, ujarnya memecah kesunyian kami, sambil tersenyum. Aku hanya diam sambil ternsenyum pahit. Lama-kelamaan aku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku terpejam. Belum berapa lama, tiba-tiba kurasakan tanganku merasakan sentuhan kulit, entah apa itu, ketika ku buka mataku, kulihat dia sudah tidak menggunakan celana pendeknya lagi. Oh, Tuhan bencana apa yang melandaku ini, aku makin menangis dan memohon padanya untuk tidak melakukan hal yangtidak ku inginkan. Namun dia acuh saja. Sampai akhirnya dia membuka celana jean’sku dengan paksa, untuk yang satu ini, aku harus terus berjuang. Kemudian kami pun seperti layaknya orang berkelahi terus bergumul untuk saling mempertahankan apa yang menjadi keinginanya. Namun memang sudah nasibku akhirnya aku pun dikalahkannya. Dia berhasil membuka celana jean’s-ku. Kelihatan sudah segitiga pengamanku. Dia tercengang.
” Tak kusangka, kamu punya badan sebagus dan seindah ini”. Kemudian dia tarik celana dalamku keluar dengan paksa. Dengan tidak menyia-nyiakan waktu dia pun memasukkan batangnya ke dalam vaginaku, oh…beberapa kali gagal, aduh rasanya sakit sekali…ohh..oohhh… Kemudian di membuka memekku ini dengan jari tangannya dan kemudian memasukkannya. Slepppp….ohhh….hilang sudah keperawananku , darah mengalir di selangkanganku ini. Akhirnya aku menbyerahkan kepada orang yang baru saja aku kenal, walaupun sudah menjadi pacar. Dia terus mendorong dengan ganasnya, aku merasakan kenikmatan yang tiada taranya, dan juga perih yang mendera.Sampai kemudian dia menghentikan gerakannya dan membalikan tubuhku untuk dihantam dari belakang.
” Enak ngga Di?”
” Perih, D”
” Ngga pa-pa, nanti juga enak, sekarang kamu nungging dulu yah”. Anehnya aku seperti terhipnotis. Kemudian dia beraksi kembali, kurasakan batang kemaluannya melesak ke dalam vaginaku..ohhh…slepppp…..slepppp…..dia goyang-goyangkan pantatnya, wow…aku tak tahan ku pegang sisi tempat tidurnya erat-erat, namun dia makin bertambah semangat saja. Setelah lama dia pun kembali menggasak dari depan. Dan terus digoyang lagi sampai akhirnya dia sepertinya mendelik, aku sendiri tidak tahu kenapa. Pada waktu aku sedang menikmati genjotannya yang makin lama maik cepat itu, dia pun dengan cepat mengeluarkan penisnya dari vaginaku, dan mengeluarkan cairan yang begitu banyak. Aku kaget sekali karena aku belum mengetahui apa pun tentang ini. Badanku basah dan mukaku sebagian tersiram oleh cairan itu. Oh…Tuhan penyesalan selalu datang terlambat….akhirnya terduduk lunglai….lemas sekali rasanya. Kami pun tertidur, dia memelukku. Dan kurasakan penisnya panas mengenai pantatku.
Kejadian ini terus-menerus berlangsung sampai sekarang, entahlah, kapan kiranya ini akan berakhir.

Dari yang merindukan kesucian
Di-Di

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience