1001 Views |  Like

Seri PEMBOKAT , Lastri

Age when it happend: 34
Where it happened: Home
Langauge: Malaysian
Sex: Male
Rating: 6
Category: Straight


Seri PEMBOKAT , LASTRI


Beberapa waktu yang lalu, karena telah berulang kali dipanggil oleh anaknya di kampung,
maka pembantu kami yang sudah tua, M’bok Iyem akhirnya pulang juga
ke kampungnya di Jawa Tengah, tetapi sebelum pulang ia berjanji akan membantu kami untuk mencarikan seorang pembantu lain yang berasal dari kampungnya juga, jadi pada saat M’bok Iyem pulang kampung , tidak terjadi kekosongan pembantu dirumah kami. Hal ini penting bagi kami karena, kami berdua, suami isteri bekerja , sehingga kami memerlukan seorang pembantu untuk beres-beres di rumah .
Pada hari yang telah ditentukan, maka datanglah seorang pembantu baru yang dijanjikan oleh M’bok Iyem, yaitu seorang gadis kampung yang telah
saja putus sekolah , berumur 18 tahun bernama Lastri.
Sulastri bertubuh sedang dengan kulit bersih dan berambut panjang , yang dengan malu-malu memperkenalkan dirinya kepada kami, setelah menerima instruksi ini itu dari isteri saya, Lastri pun mulai bersiap untuk kerja.

Memasuki hari Senin, secara kebetulan saya mendapat cuti kantor selama tiga hari, yang mana bisa saya pergunakan untuk beristirahat dirumah.
Setelah isteri saya berangkat kerja, saya pun santai dirumah sambil baca koran dan dengar radio sedang Lastri sibuk membersihkan rumah sehabis mencuci pakaian .
Sedang saya asyik membaca, tiba-tiba dikejutkan oleh sapaannya:”maaf pak, saya mau mengepel lantainya”.
“oh iya , pel aja… “kata saya, sambil terus membaca, tetapi sambil memperhatikan pembantu ini dengan lebih seksama.
Lastri mengepel lantai sambil berjongkok dan sesekali merangkak sambil terus mengayunkan tangannya. Saat ia merangkak, terlihat pinggulnya yang besar dengan pantat yang membentuk bulat bergoyang kekiri dan kekanan dengan irama yang teratur, celana dalam yang dipakainya terbayang sangat jelas dari balik daster yang dipakainya.
Saat ia berbalik untuk mengepel dibawah kaki saya, terlihat dari belahan dasternya dua buah bukit yang ranum, terbungkus oleh kutang ketat, yang
kelihatannya sudah agak kekecilan. Tanpa terasa saya menggosok batang kemaluan saya, yang tiba-tiba menjadi tegang . Konsentrasi saya untuk membaca menjadi hilang.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Lastri bersiap-siap untuk membersihkan dirinya dan mengambil handuk serta masuk ke kamar mandi,
begitu terdengar suara air yang terguyur di kamar mandi, saya cepat-cepat
meloncat bangun dan berjalan cepat-cepat ke arah kamar mandi.
Dari sela-sela pintu kamar mandi terdapat celah yang bisa dipakai untuk mengintip kedalam . Ternyata pemandangan didalam kamar mandi begitu asyiknya, Sulastri ternyata mempunyai badan yang bersih mulus dengan kedua teteknya yang ranum keras dengan puting yang mengarah keatas berwarna coklat muda, pinggulnya yang besar sangat seksi dengan bulu-bulu diatas kemaluannya.
Lastri sibuk menggosok-gosok badannya tanpa sadar ada mata yang sedang menikmati tubuhnya yang ranum.
Dengan berdebar saya terus mengintip Lastri yang sesekali menunduk untuk menggosok kakinya yang ditumbuhi bulu-bulu halus.
Nafsu saya naik kekepala, saya mulai mengelus batang kemaluan saya sampai tegang. ” Aah , enaknya kalau bisa memeluk dan menancapkan batang kontol saya di memek nya”.
Sedang asyik mengintip, saya teringat kalau di lemari saya masih ada menyimpan sebotol obat perangsang bermerek ‘Spanish fly’ oleh-oleh teman dari luar negeri.
Cepat-cepat saya kekamar mengambil obat tersebut dan membawanya
kedapur, dan benar saja dugaan saya bahwa Lastri memang sudah menyiapkan teh hangat bagi dirinya sendiri disitu.
Segera saya tuangkan spanish fly itu kedalam minuman Sulastri dan saya tambahkan gula sedikit agar dia tidak curiga.

Saya kembali duduk di kursi depan dan pura-pura membaca sambil membayangkan tubuh mulus Lastri sambil mengelus batang kontol saya
yang sudah tegang , saya benar-benar sudah bernafsu sekali untuk menyetubuhi Lastri.
Sekitar setengah jam kemudian, saya mendengar erangan halus yang berasal dari kamar Sulastri, ” heeehhh……. heeeeeehhh” .
Segera saya menghampiri kamarnya dan pura-pura bertanya: ” Lastri…ada apa dengan kamu….?”
Lastri sambil mengeluh menjawab:” aaduuh pak…..perut saya …..hheeehh”
“Kenapa ..??” sambil bertanya saya segera saja masuk kedalam kamarnya, Lastri kelihatan pucat dan jidatnya berkeringat, sedang dalam posisi merangkak sambil memegang perut,
” aduuh….. aduuuh.. perut saya …pak”
“Mari saya tolong…” kata saya, sambil berdiri dibelakangnya dan tunduk
serta memegang perutnya dengan kedua tangan untuk mengangkatnya berdiri. Saat berdiri sambil memeluknya dari belakang, kontol saya yang sudah tegang dari tadi menempel pada celah pantatnya, Lastri agak kaget juga, tapi ternyata dia diam saja sambil terus mendesah.
“Ayo saya gosok perut kamu …. biar hangat” kata saya sambil tangan kanan saya terus bergerak menggosok perutnya sedangkan tangan kiri saya mengangkat dasternya dari bawah. Saya memasukkan tangan kiri saya kedalam daster itu dan berpura-pura akan menggosok perutnya juga tapi saya segera menurunkan tangan saya untuk menyibakkan celana dalamnya dan mulai meraba bulu-bulu halus yang bertebaran disekitar memeknya.
Saat tangan saya menyentuk memeknya, Lastri tergelinjang keras dan mendesah panjang, “aaaah……paak….” seraya menekankan pantatnya
yang montok itu ke kontol saya yang sudah menanti dengan tidak sabar.
Tangan kanan saya pun mulai masuk kedalam sela-sela kancing daster, naik terus keatas….. dan menemukan teteknya yang ranum, yang ternyata tidak terbungkus oleh kutangnya, segera saya meremas teteknya.
“Las,…. ayo saya gosok sambil tiduran”, kata saya “
“hee…eeh”, katanya.
Saya tuntun Lastri ketempat tidur dan membaringkan dia dengan kedua kakinya tetap terjuntai dilantai.
Secara cepat saya menyibak dasternya dan segera menarik turun hingga celana dalamnya terlepas . “…. aduuuh ….paak”, katanya sambil menggerakkan pinggulnya.
“ssst…..”, kata saya, sambil menundukkan kepala dan mencium memeknya yang persis didepan mata saya.
” aaaaarkkh….”, seru Lastri sambil membuka kakinya lebih lebar lagi dan kemudian secara cepat menutupnya lagi sehingga kepala saya terjepit diantara kedua belah pahanya yang mulus.
Saya mulai menjilat memeknya….. wah… wanginya enak , lidah saya mulai menjalar kekanan dan kekiri menyibakkan kedua belah bibir memek Lastri sampai akhirnya saya menemukan klentit-nya.
Kedua tangan saya pun secara gencar mulai bergerilya meremas kedua teteknya , sambil sesekali mempermainkan putingnya , yang langsung mengeras.
“ppaaaak……….” , Lastri keenakan sambil mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan bagaikan sangat kegelian, dan tiba-tiba dari memeknya
memancar cairan , yang segera saya jilat habis…..

“Las….. buka dulu yaa bajunya”, kata saya sambil berdiri dan dengan cepat mulai membuka celana dan kaos saya.
Sementara saya berdiri telanjang, kontol saya benar-benar tegang dan keras.
Mata Lastri terbelalak memandang kontol saya yang besar dan berdiri,
“paaak….Lastri takut..” katanya.
“sssttt…. nggak apa-apa Las,…..” kata saya sambil membantu Lastri membuka bajunya.

Karena kakinya masih menjuntai di pinggir tempat tidur, segera saya mengambil bantal dan mengganjal pantatnya sehingga memek Lastri sekarang menyembul dengan klentitnya yang mengkilap karena jilatan lidah saya.
Segera saya arahkan kontol saya kearah lubang memeknya dan berusaha untuk menekannya masuk, sementara tangan saya meremas teteknya sedangkan saya mulut saya mulai memagut bibirnya.
Ternyata lubang memek Lastri sangat sempit sekali, sehingga baru kepala kontol saya yang masuk, ia sudah menjerit kesakitan dan berusaha menggeliatkan badannya yang mungil.
Saya menahan geliatan badannya dan terus berusaha memasukkan seluruh kontol saya ke memeknya yang sempit dengan menarik keluar masuk kepala kontol saya.
Biarpun memek Lastri telah basah oleh cairan yang keluar dari tubuhnya,
saya tetap juga mengalami kesulitan untuk menembus barikade memek Lastri ini.
Sambil memeluk tubuhnya, mulut saya bergesar kearah telinga Lastri, dan secara tiba-tiba saya menggigit cuping telinganya dengan agak keras.
Secara refleks, Lastri kaget sekali, “aduh…”, tetapi bersamaan dengan itu saya menekan kontol saya sekuat tenaga….. masuk kedalam memeknya.
Lastri kaget dan terdiam, tetapi saya kembali memagut bibirnya dan menyedot lidahnya sambil mulai menaikkan pantat saya sedikit sedikit kemudian turun menekan sampai keujung.
Aduh nikmatnya bukan alang kepalang, memek Lastri benar-benar sempit sekali bagaikan jepitan halus yang menjepit dengan ketat serta berdenyut-denyut terus menerus.
SEtelah beberapa kali naik turun, cabut sedikit , tekan lagi…….. Lastri pun mulai menikmati permainan sex ini, sambil mengerang-erang , dia juga mulai menggoyangkan pinggulnya.
Kedua belah kakinya pun turut menari-nari, kadang menjepit kaki saya,
kadang dia menjepit pinggang saya.
“aarkhhh….. ppaak…enaaaaak”, kata Lastri, sambil terus menggoyangkan pinggulnya , sehingga kontol saya yang berada didalam memeknya terasa bagaikan diremas-remas dengan keras.
Akhirnya saya pun tidak tahan lagi…… saat badannya menjadi kejang karena dia sampai pada puncak kenikmatan, saya pun mempercepat gerakan naik turun sampai cairan mani saya terasa menyembur-nyembur kedalam
memek Lastri.
Akh, kita berdua sungguh lunglai setelah tiba pada puncak kenikmatan.
Ternyata setelah selesai baru saya tahu kalau ternyata Lastri masih perawan
dan belum pernah dijamah oleh lelaki lain.

Selama masa cuti tiga hari, saya tetap betah dirumah .
Dan kalau isteri sudah berangkat kerja, maka Lastri dan saya mulai mempraktekkan berbagai macam gaya bersetubuh.
Lastri ternyata murid yang sangat pandai untuk diajar dan selalu bernafsu untuk mengulang dan mengulang lagi.
Hal ini berlangsung selama enam bulan, kadang larut malam, kadang pagi hari kalau saya lagi kepingin menikmati tubuhnya, saya ijin dari kantor,
sampai akhirnya Lastri dipanggil pulang oleh keluarganya untuk dikawinkan di kampung.

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience