1198 Views |  Like

Kisah pertamaku

Age when it happend: 19
Where it happened: Rumah
Langauge: Indonesian
Sex: Female
Rating: 2
Category: Straight

Awalnya, aku berpegang teguh pada keyakinanku, yaitu tidak akan mencoba sex sebelum menikah. Tapi, keyakinanku itu hancur setelah aku bertemu Jack, pria yang sangat ahli dalam ‘bidang’ itu. Jack adalah teman kantorku. Kami mendapat tugas untuk ke Alaska. Aku langsung mengiyakan, apalagi saat itu aku memang ingin berlibur. Ternyata terjadi kesalahan teknis. Ketika kami sampai di Alaska, kami tersesat di sana karena tidak ada orang yang menjemput kami. Jack memutuskan untuk menyewa satu rumah kecil sebagai tempat tinggal sementara. Aku tidak curiga pada Jack, karena kami saling tidak menyukai. Jadi, mana mungkin ia bisa tertarik padaku, benar kan? Malam pertama, kami tidur di tempat tidur yang sama (karena kebetulan di situ hanya ada satu tempat tidur, dan aku tidak membiarkan Jack tidur di lantai). Pagi harinya aku terbangun, tapi tidak bisa berdiri karena ada tangan di atas dadaku. Setelah kulihat tangan siapa itu, rupanya itu JACK! Tangan kanannya menangkup payudara kiriku erat-erat seolah takut payudaraku terjatuh. Astaga! Aku tidak pernah menceritakan hal itu pada Jack. Karena aku yakin, jika kubicarakan hal itu dengannya, ia akan menggodaku. Malam harinya, aku bertugas untuk mencuci piring. Ketika aku mencuci piring, Jack datang mengejutkanku. Ketika aku berbalik ia mendekat dan berkata: “Lou, ada sabun di hidungmu.” Ia mengangkat bajunya dan mengelap hidungku. Sekilas aku melihat iring-iringan bulu hitam lebat di perut berototnya, menuju ke bawah, tempat ‘harta karun’nya. Tanpa kusadari, Jack melihatku menatap perutnya yang bidang itu. Tiba-tiba ia menciumku. Oh, no! That’s a amazing kiss. Ciumannya sangat dashyat, panas, dan mengagumkan. Lidahnya seolah-olah ingin menjelajahi mulutku. Di saat yang sama, tangannya yang besar masuk ke dalam bajuku. Padahal saat itu aku tidak memakai bra. Dengan mudah ia bisa menemukan payudaraku dan meremasnya kencang. Aku melenguh. Kakiku lemas, tak bisa menahan badanku. Untungnya Jack mengerti. Ia mengangkatku dengan mudah ke bak cuci piring, sehingga aku duduk di tepinya. Dengan bibirnya menjepit bibirku, lidahnya beradu dengan lidahku, tangannya terus bermain dengan payudaraku, dan satu tangannya menahan tubuhku agar tidak jatuh ke bak cuci piring yang berisi air panas, aku baru sadar bahwa sesaat lagi aku akan mengalami pengalaman sex yang pertamaku. Sekali lagi aku melirik ke arah perut Jack. Bulu-bulu itu sangat menggodaku. Akhirnya, tanganku membuka kancing celana Jack. Menyususuri bulu-bulu lebatnya, dan masuk ke dalam celana dalamnya. Waow! Benda panas milik Jack itu memang patut dikagumi. Besar dan menggairahkan. Aku meremas benda itu sekuat tenaga. “Uuuh!!!” Jack melenguh. Ia membenamkan wajahnya di leherku. Kusadari, tangan kiri Jack beralih dari dadaku, menyusuri perutku, masuk ke celana pendekku, dan… “Aku tak tahu seperti ini rasanya, Jack,” bisikku pelan. Kami sadar. Satu-satunya cara yang terbaik adalah memasukkan apa yang ada dalam tanganku ke dalam apa yang ada dalam tangan Jack. Jack menggendongku menuju kamar kami. Ia merebahkanku di sana. “Izinkan aku, Lou…” ujarnya perlahan. “Ajari aku, Jack.” Jack menarik lepas bajuku sehingga payudaraku (well, bisa dibilang berukuran besar) mengintip. Kemudian celanaku ditarik dan ia mengelus vaginaku. “Hhhh…” sekali lagi aku melenguh. Setelah Jack membuka pakaiannya, aku menarik pantatnya mendekat padaku. “Kupikir, aku sudah orgasme sebelum kau menyentuhnya, Jack.” Kataku sebelum ia mencium bibirku lagi. Dan kami berdua menikmati pengalaman pertama kami bersama. Jack sangat hebat!

Processing your request, Please wait....
  • 0 - very bad experience 10 - very great experience